Ada satu momen magis ketika duduk di meja makan bersama orang-orang tersayang: makanan jadi lebih dari sekadar rasa. Ia berubah jadi kenangan, jadi cerita yang hidup lagi di antara sendok-garpu dan tawa yang bertebaran. Kadang, satu suapan bisa membawaku ke masa lalu—ke tempat, ke suasana, bahkan ke rasa hati yang pernah tertinggal. Begitulah yang kurasakan saat akhir pekan kemarin makan bersama keluarga di dua restoran yang langsung mencuri hati: Lot 9 Cibubur dan Makan di Bawah Pohon. Bukan hanya karena makanannya lezat, tapi karena atmosfernya bikin aku merasa seperti… pulang.
Cara Aku Menikmati Buku: Dari Stabillo Sampai Post-it Penuh Warna
Sabtu, 16 Agustus 2025
Ada satu ritual kecil yang selalu aku nantikan saat akhir pekan tiba: membuka buku favorit, menyeduh secangkir kopi hangat, dan menyiapkan "peralatan tempur" membaca yang membuat proses ini jauh dari kata biasa. Buatku, membaca bukan sekadar menyerap kata per kata dari halaman ke halaman. Ada rasa, pengalaman, dan interaksi yang terjadi antara aku dan buku yang sedang aku pelajari atau nikmati.
Pentingnya Punya Circle yang Beragam: Tempat Singgah Saat Lelah, Ruang Belajar Saat Butuh Perspektif Baru
Rabu, 13 Agustus 2025
Ada satu masa dalam hidupku di mana aku merasa sendirian, padahal lingkar pertemananku selalu ramai. Ironis, bukan? Tapi setelah ditelisik lebih dalam, ternyata bukan tentang jumlah teman yang kupunya, tapi tentang warna dalam circle-ku. Semuanya mirip—sefrekuensi, satu lingkungan, topik pembicaraan yang itu-itu saja. Saat aku butuh sudut pandang yang berbeda atau pelarian dari tekanan di satu lingkungan, aku gak punya tempat “pulang” yang lain. Dari sanalah aku sadar: penting banget punya berbagai circle pertemanan dengan dinamika yang beragam.
Sukses Gak Melulu Tentang Materi: Makna Kesuksesan Versi Aku yang Mungkin Kamu Juga Rasakan
Minggu, 10 Agustus 2025
Pernah gak sih kamu scroll media sosial lalu ngerasa insecure karena postingan orang-orang yang terlihat "sukses banget"? Mereka keliling dunia, punya usaha sendiri, rumah estetik, tas branded, pasangan romantis, anak-anak lucu, sampai karier yang melejit kayak roket. Lalu kamu lihat diri sendiri: masih jungkir balik di rutinitas, deadline kerjaan gak ada habisnya, cicilan masih setia setiap bulan, dan healing pun belum sempat. Rasanya pengen nyerah aja, karena kayaknya sukses tuh jauh banget dari genggaman.
Dikasih Rezeki Jangan Lupa Adil: Dapat Banyak, Bantu yang Sulit. Dapat Gampang, Kasih Effort Tambahan
Kamis, 07 Agustus 2025
Pernah gak sih ngerasa dikasih rezeki yang luar biasa mudahnya? Misalnya, tiba-tiba dapet job dengan fee lumayan padahal effort-nya nggak seberapa, atau tiba-tiba ada kemudahan-kemudahan yang kayaknya ngalir terus tanpa hambatan? Di satu sisi kita tentu bersyukur, tapi di sisi lain… ada suara kecil yang bilang: “Gimana cara kamu bersikap adil sama rezeki ini?”
Kadang, Kalau Lagi di Bawah, Gak Harus Naik. Duduk Dulu. Karena Mungkin Tuhan Gak Salah, Aku Aja yang Belum Selesai Memahami.
Senin, 04 Agustus 2025
Ada masa di hidupku yang rasanya kayak lagi tenggelam tapi gak bisa berenang. Tenggorokan sesak, hati remuk, tapi senyum harus tetap dipasang karena hidup nggak bisa di-pause. Pernah gak, ngerasa kayak gitu? Ketika roda kehidupan bener-bener lagi ada di bawah, semua serba salah, semua kayak menjauh, dan doa-doa kita kayak mental ke langit-langit kamar.
Kamu Gak Harus Ramai untuk Bersinar
Jumat, 01 Agustus 2025
Ada masanya aku ingin jadi orang yang disukai semua orang. Serius. Dulu, rasanya tiap kali aku bikin keputusan, pasti diiringi dengan, “Eh, menurut kamu gimana ya?” atau, “Kalau aku ngelakuin ini, kira-kira orang-orang bakal mikir aku lebay gak ya?” Sampai akhirnya aku sadar: kalau terus-terusan mengandalkan validasi dari luar, kapan aku bisa percaya sepenuhnya sama suara dari dalam? Well di tulisan kali ini, lagi-lagi aku mau cerita pengalamanku berpendirian teguh di tengah ricuhnya suara di sekitar. Shall we start now ...
Self Love Gak Harus Healing, Kadang Cukup Roti, Kopi, dan Drakor
Selasa, 29 Juli 2025
Ada masanya aku merasa terlalu sibuk mencintai orang lain sampai lupa bagaimana caranya mencintai diri sendiri. Merawat pekerjaan, keluarga, dan ekspektasi sosial yang terus menuntut, sampai akhirnya sadar: kita butuh jeda. Kita butuh mencintai diri sendiri, bukan lewat perawatan mahal, bukan juga lewat validasi dunia luar. Tapi lewat prioritas yang kita tentukan sendiri.