Andiyani Achmad

Rabu, 25 Juni 2025

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti: Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Dulu aku pikir, kalau mau berkembang, harus cepat. Harus kelihatan. Harus punya hasil yang bisa diposting, dibanggakan, dan dinilai orang.

Tapi makin ke sini, aku justru belajar satu hal penting:
Gak semua progress itu harus kelihatan.
Dan gak semua langkah harus besar biar terasa berarti.

Banyak hal yang mengubah hidupku justru datang dari kebiasaan kecil, konsisten, dan pelan-pelan. Tanpa target muluk, tanpa paksaan. Tapi dijalanin, disayangin, dan dipercaya prosesnya.

Tulisan ini adalah catatan kecil tentang versi Aie yang hari ini—hasil dari perjalanan yang jauh dari “cepat”, tapi terus berjalan. Shall we start now...

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Pelan-Pelan Bangun Kebiasaan yang Baik

Salah satu hal yang aku pelajari di usia 40-an ini adalah:
aku gak perlu ngoyoh buat berubah jadi orang yang “ideal”.

Dulu, setiap tahun baru aku selalu bikin resolusi yang besar-besar:
  • Bangun jam 5 pagi
  • Konsisten nulis setiap hari
  • Rajin olahraga 4x seminggu
  • Me-time minimal seminggu sekali
Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Tapi kenyataannya? Gagal di minggu kedua aja udah bikin aku nyalahin diri sendiri.
Sampai akhirnya aku ganti pendekatan: bukan target besar, tapi kebiasaan kecil.

Sejak itu, aku mulai dari:
  • Nulis jurnal satu paragraf sebelum tidur
  • Minum air putih 2 gelas setelah bangun tidur
  • Jalan kaki 10 menit tiap sore
  • Bilang "terima kasih" ke diri sendiri setelah berhasil lewatin hari yang berat

Kecil, tapi terasa banget bedanya.
Dan yang paling penting: aku gak berhenti.

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Progress yang Gak Kelihatan, Tapi Menguatkan

Ada banyak hal yang gak bisa aku tunjukin di media sosial… tapi aku tahu itu progress.

Kayak gimana aku dulu gampang banget kebawa omongan orang—sekarang udah bisa bilang, "nggak semua opini harus aku iyain."

Atau gimana dulu aku selalu overthinking, mikir semua harus sempurna—sekarang udah bisa bilang, "udah cukup, Aie. Hari ini kamu udah usaha."

Progress yang gak bisa difoto atau dikasih before-after,
tapi aku rasain di cara aku berdamai dengan hari yang gak sesuai rencana.

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Progress Versi Ibu yang Punya Banyak Peran

Sebagai ibu, perempuan bekerja, dan content creator—aku sadar banget kadang kita merasa harus serba bisa.

Tapi akhirnya justru bikin burnout dan kehilangan arah.

Dulu aku selalu maksa diri buat multitasking—semua harus jalan bareng.
Tapi sekarang, aku lebih milih mindful:
  • Fokus satu hal dalam satu waktu
  • Nunda hal yang bisa ditunda tanpa rasa bersalah
  • Dan yang paling penting: kasih ruang buat gagal
Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Karena jadi ibu yang terus belajar juga bentuk progress.
Dan aku bangga banget sama diriku yang masih mau belajar, meski pelan.

Jangan Remehin Hal Kecil yang Konsisten

Kita sering ngeremehin hal kecil.
Padahal justru dari situlah versi diri kita terbentuk.

Hari ini kamu cuma bisa journaling 3 menit? Itu progress.
Kamu berhasil nolak satu hal yang bikin capek batin? Itu progress.
Kamu pilih tidur cukup daripada overwork? Itu juga progress.

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Karena buat aku sekarang…
progress bukan soal seberapa cepat kamu sampai,
tapi seberapa kamu bertahan dan gak berhenti.

Aku Nulis Ini Buat Aie yang Dulu—Dan Kamu Hari Ini

Tulisan ini aku tulis buat versi Aie yang dulu:
yang terlalu keras sama diri sendiri,
yang ngerasa progress kecil itu gak cukup,
yang ngerasa “kok orang lain udah sejauh itu ya, aku masih di sini-sini aja?”

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Ternyata, versi hari ini ada karena kamu gak nyerah.
Karena kamu tetep jalan, meski pelan.

Dan aku juga tulis ini buat kamu yang lagi capek ngebandingin hidupmu sama orang lain.
Tenang, kamu gak sendiri.

Dan kamu tetap berharga, bahkan saat langkahmu kecil.

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Sekarang giliran kamu:

Apa progress kecil yang kamu lakukan, tapi diam-diam berdampak besar buat hidupmu?
Cerita yuk di kolom komentar—biar kita sama-sama belajar bahwa pelan-pelan pun tetap berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)