Bebas Ruam Popok dengan MAKUKU SAP Diapers Slim

Rasanya tak tega melihat bayi yang rewel karena ruam popok, dan Darell sempat mengalami ini di usia belum genap 2 bulan. Nah, tulisan kali ini aku akan bercerita tentang pengalamanku merawat Darell yang terkena ruam popok dan berharap seandainya saat itu bisa bebas ruam popok dengan MAKUKU SAP (Super Absorbent Polymer) Diapers Slim yang penyerapannya baik dan maksimal. So, shall we start the story now? 

Kasihannya Darell terkena ruam popok di usianya yang belum tepat dua bulan. Awalnya, Darell tuh rewel banget dan sering nangis. Lalu di sekitar selangkangannya berwarna kemerahan dan ada bintik-bintik yang sepertinya bisa menimbulkan rasa perih juga gatal.

Tentu tak tega sekali melihat Darell seperti itu, saat itu aku tuh baru menjadi seorang ibu dan memang belum terpapar dengan sempurna terkait ruam popok. Dan, Darell sejak newborn memang memakai diapers sekali pakai supaya lebih praktis karena aku melahirkan secara caesar dan butuh waktu untuk pemulihan. Lantas apa sih penyebab ruam popok pada bayi?

Ruam Popok dan Penyebabnya

Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi di area yang tertutup popok. Penyebabnya bisa beragam, tetapi umumnya karena pemakaian popok yang terlalu lama dan ketat. Saat Darell mengalami ini, tentu aku merasa panik dan menyalahkan diri sendiri. Karena kemungkinan Darell terkena ruam popok akibat pemakaian diapers.

Meski ruam popok tergolong umum terjadi pada bayi, namun tetap saja akan membuat ibu dimanapun merasa panik. Ruam popok ditandai dengan munculnya bercak kemerahan, kulit kering, melepuh, serta luka lecet pada bokong, paha, maupun alat kelamin bayi. Ruam popok bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kemunculan ruam popok ini, yaitu: 

1. Popok yang lembab akibat jarang diganti dapat meningkatkan risiko bayi terkena ruam popok. Urine yang tercampur dengan tinja dan menumpuk di popok bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi bahkan meningkatkan risiko terjadinya infeksi. 

2. Popok terlalu ketat, gesekan popok dan kulit yang terus menerus bisa menimbulkan ruam, iritasi, hingga luka lecet pada kulitnya.

3. Makanan baru, saat bayi sudah mulai MPASI beberapa jenis makanan, seperti buah-buahan yang asam bisa mempengaruhi konsistensi tinja bayi, sehingga lebih mudah mengiritasi kulit di daerah bokong. 

4. Infeksi bakteri dan jamur, area bokong, paha dan alat kelamin yang kerap bersentuhan dengan popok umumnya memiliki kondisi yang lembab dan hangat sehingga memudahkan area tersebut mengalami infeksi bakteri atau jamur. 

5. Iritasi produk kebersihan bayi, seperti sabun, bedak, tisu basah, atau minyak pada area popok juga mungkin mengiritasi dan menimbulkan ruam di kulit. 

6. Kulit sensitif, untuk bayi yang punya masalah kulit dan berkulit sensitif rentan mengalami ruam popok. 

7. Konsumsi obat antibiotik, ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga bisa membuat bayi yang disusuinya lebih berisiko mengalami ruam popok.

Selama Darell terkena ruam popok, awalnya aku kira akan menghilang dengan perawatan di rumah. Setelah seminggu, kok ya ruam popok di selangkangan dan area bokong Darell semakin menyebar dan meluas. Akhirnya aku memutuskan untuk membawa Darell ke dokter agar bisa ditangani lebih lanjut.

Ruam popok pada bayi memang tidak sampai mengancam jiwa, namun akan sangat mengganggu anak dan menyebabkannya menjadi rewel. Nah, bila terjadi ruam dan tidak diatasi dengan baik, dapat terjadi infeksi sekunder, terutama oleh jamur. Bila tidak ditangani lebih awal, ruam yang terinfeksi dapat menyebabkan luka dan ketidaknyamanan bayi saat buang air besar.

Cara Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

Sebelumnya aku mention kalau sebab dari ruam popok Darell itu akibat penggunaan diapers yang mungkin tidak cocok dengan kulitnya. Nah, awalnya itu Darell memang sering rewel sehingga tidurnya jadi gak nyenyak. Padahal tidur adalah aktivitas utama otak sepanjang perkembangan bayi dan memegang peranan penting dalam maturasi otak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas tidur bayi. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), periode tidur bayi hingga 1 tahun yang ideal adalah 14 hingga 15 jam. Sementara itu, periode tidur bayi usia 1 hingga 3 tahun yang ideal adalah 12 jam. Dari waktu tidur ini, periode terlama tidur bayi adalah di malam hari, yaitu selam 8 jam. Namun, periode tidur di malam hari ini sering terganggu selain karena menyusu, bayi juga sering terbangun karena popok sudah penuh dan bocor. Hal ini menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan tidur tidak nyenyak. Tidak hanya mempengaruhi kualitas tidur bayi, kualitas tidur Ibu juga terganggu karena harus mengganti popok bayi lebih sering di malam hari. Padahal, Ibu membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memproduksi ASI dan mencegah masalah nifas selama periode postpartum.

dr. S. T. Andrea Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, dokter spesialis anak menjelaskan, “Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa dan kulit. Namun, bayi sering merasa tidak nyaman ketika popok yang digunakan terasa penuh dan bocor sebelum waktu mengganti popok. Kondisi ini menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan terbangun. Ketika bayi mengalami gangguan saat tidur, maka Ibu juga otomatis akan mengalami hal yang sama karena harus kembali menidurkan bayi.”

Hal inilah yang aku rasakan selama hampir 3 minggu Darell terkena ruam popok, anak rewel, kurang tidur, dan masih period postpartum. Setelah konsultasi dengan dokter anak, penanganan ruam popok yang paling utama adalah menjaga agar kulit bayi selalu bersih dan kering dengan melakukan beberapa tips berikut: 

• Cuci tangan hingga bersih sebelum mengganti popok bayi

• Segera ganti popok bayi ketika sudah basah atau terkena tinja

• Bersihkan area yang tertutup popok dengan air bersih menggunakan sabun bayi atau jika menggunakan tisu basah maka pilihlah yang bebas alkohol dan pewangi

• Keringkan area yang tertutup popok dengan kain berbahan lembut

• Oleskan krim atau salep pelembab yang mengandung zinc oxide pada area kulit yang terkena ruam popok

• Tunggu krim atau salep hingga kering, lalu pakaikan bayi popok yang bersih

Lalu, untuk mempercepat penyembuhan ruam popok, aku juga melakukan perawatan berikut ini pada Darell: 

• Tidak menggosok kulitnya yang sedang lecet

• Hentikan pemakaian popok untuk sementara waktu

• Pilih popok dengan size yang sesuai ukuran bayi

Begini Cara Cegah Ruam Popok Bayi

Namun, dalam beberapa kasus Ibu tidak dapat mengobati ruam popok sendiri di rumah, bisa jadi bayi memerlukan penangan lanjut dari dokter, contohnya ketika:

Pengobatan di rumah tidak berhasil setelah dilakukan selama 2-3 hari dan gejala malah semakin parah. 

• Kulit bayi menjadi merah, lecet, pecah-pecah, dan mudah berdarah. 

• Pada rumah terlihat tonjolan/jerawat yang bisa mengeluarkan nanah. 

• Ruam terdapat sebagian besar area kulit bahkan menjalar ke bagian tubuh lain. 

• Ruam terasa sakit ketika disentuh dan bayi terlihat kesakitan bahkan susah tidur.

• Ruam disertai dengan demam. 

• Ruam terjadi pada minggu pertama setelah bayi lahir.

Masalah ruam popok yang membutuhkan penanganan dokter anak memang tidak sering terjadi. Tapi, kalau ibu kesulitan mengatasi masalah ruam popok bayi, dan ia tampak merasa terganggu atau bahkan kesakitan karena masalah ruam popok yang ia alami, maka tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter anak. 

Ketika gejala di atas mulai terlihat, maka sebaiknya langsung menghubungi dokter atau tenaga ahli agar bayi dapat memperoleh penanganan yang tepat dan terhindar dari infeksi berbahaya. Tapi, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? 

Untuk buibu juga bisa loh mencegah ruam popok bayi dengan selalu membiasakan beberapa hal berikut ini: 

• Begitu popoknya basah, cepatlah menggantinya

• Bersihkan daerah popok secara lembut dengan air hangat

• Sehabis cebok, keringkan dengan handuk lembut, angin-anginkan sebentar

• Pilihlah popok yang berbahan lembut dan berdaya serap tinggi seperti MAKUKU SAP Diapers Slim

Makanya aku tuh ngiri deh sama bayi-bayi jaman now karena sudah tersedia diapers dengan teknologi canggih seperti MAKUKU SAP Diapers Slim. Sewaktu Darell bayi, agak sulit mencari diapers yang lembut, slip, juga bebas ruam popok. 

Kenalan dengan MAKUKU Yuk!

MAKUKU adalah popok pertama di Indonesia yang menggunakan inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) dan sudah teruji paling tipis diantara popok lain di Indonesia. Selain itu MAKUKU memiliki inti penyerap yang cukup efisien dalam keseluruhan popok dan teruji unggul dalam hal penyerapan SAP popok. 

MAKUKU hadir dalam bentuk celana dan perekat dan tersedia ukuran mulai dari newborn, S, M, L, XL, dan juga XXL. Nah, berikut adalah ragam produk MAKUKU diapers: 

• MAKUKU SAP Diapers Pro Care

• MAKUKU SAP Diapers Comfort

• MAKUKU SAP Diapers Balance Care

• MAKUKU SAP Diapers Slim

Kenapa MAKUKU? Karena MAKUKU popok pertama di Indonesia yang menggunakan Inti Stuktur SAP sehingga menjadikan product tersebut anti gumpal, sangat tipis, dan ekstra kering sehingga bayi nyaman, tanpa ruam merah. MAKUKU juga melindungi kulit bayi yang sensitif dan teruji secara ilmiah untuk mengurangi iritasi kulit dan nyaman untuk bayi.

Memahami pentingnya kualitas tidur bagi bayi, MAKUKU meningkatkan daya tampung dan kualitas popok MAKUKU SAP Diapers Slim dengan teknologi tinggi dan daya tampung lebih besar yang sebelumnya hanya 400ml menjadi 500ml. 

Melalui peningkatan kualitas ini, area penyerapan pada inti struktur MAKUKU SAP Diapers Slim meningkat sebanyak 9% untuk mengurangi kebocoran. Sementara volume urine bayi sendiri sekitar 60 - 100ml sehingga daya tampung MAKUKU SAP Diapers Slim ini sangat baik. 

Informasi lengkap terkait produk MAKUKU Diapers bisa langsung cek website https://makuku.co.id/ atau langsung kepoin aja Instagram @Makuku.Indonesia.Official dan TikTok @makukuindonesia.official. Seru deh konten-kontennya! Lalu, ada juga sesi tanya dokter gratis dimana para orangtua bisa konsultasi dokter gratis dan bertanya seputar parenting, pola asuh, dan lainnya. Kamu juga bisa konsultasi ibu dan anak dengan para ahli karena MAKUKU Indonesia berkolaborasi dengan para expert di bidang kesehatan guna mendukung tumbuh kembang anak Indonesia. Berbagai layanan kesehatan disediakan oleh MAKUKU Indonesia secara gratis untuk para orangtua seperti Private Consultation dan Kuliah Whatsapp.

Bebas Ruam dengan MAKUKU SAP Diapers Slim

Popok yang menggumpal memiliki penyerapan di satu titik saja sehingga membuat permukaan lembab dan basah. Dimana permukaan yang lembab membuat pertumbuhan bakteri penyebab ruam merah semakin cepat berkembang biak. Oleh karena itu pemilihan popok dengan daya serap dan anti gumpal sangat disarankan. MAKUKU SAP Diapers Slim menggunakan inti struktur SAP membuatnya tidak menggumpal pada satu titik sehingga penyerapan merata dan menjaga permukaan tetap kering yang mampu secara efektif mengurangi ruam merah.

MAKUKU SAP Diapers Slim menggunakan bahan inti struktur SAP yang membuat popok sangat tipis dan ringan sehingga membuat bayi lebih nyaman beraktivitas dan tidak menghambat bayi dalam bergerak. Bagaimana teknologi Super Absorbent Polymer MAKUKU dapat membantu ibu-ibu di Indonesia mengatasi ruam popok? Simak yuk, 7 kelebihan MAKUKU SAP Diapers Slim berikut ini. 

1. Mengunci cairan

Popok generasi baru dengan struktur inti SAP dapat mengunci cairan, penyerapan cepat, mempersingkat kontak urin dengan bokong bayi dan mencegah kebocoran. 

2. Anti gumpal

Penyerapan yang cepat dan merata tidak akan membuat popok menggumpal, mengurangi kebocoran, dan bayi menjadi lebih nyaman.

3. Super tipis 1.6mm

Popok MAKUKU tetap ringan dan tipis meski sudah menampung cairan sehingga mendukung si kecil bebas bergerak seharian. 

4. Permukaan rongga udara

Memiliki sirkulasi udara, mengurangi panas, dan lembab

juga mengurangi terjadi ruam merah.

5. Struktur 3D

Mengurangi kontak langsung dengan kulit, mengurangi gesekan, dan mengurangi iritasi di pantat bayi.

6. Indikator urin

Sebagai pengingat untuk mengganti popok, mengurangi terjadinya ruam popok. Ketika popok penuh garis kuning akan berubah menjadi biru. 

7. Tape pembuang

Memudahkan orangtua untuk membuang setelah dipakai

agar lingkungan tetap bersih terjaga.

Buat para orangtua yang belum tahu, apa sih itu SAP? SAP (Super Absorbent Polymer) sendiri adalah polimer hidrofilik yang memiliki kemampuan dapat menyerap cairan dengan baik  dari berat SAP sendiri. Popok biasa menggunakan perpaduan struktur inti PULP dan SAP. Nah, PULP sendiri merupakan hasil dari pemisahan serat yang terdapat pada serat kayu yang biasanya digunakan untuk membuat kertas. 

Penggunaan SAP dan perpaduan PULP dan SAP sendiri tentunya berbeda banget. Popok yang menggunakan perpaduan struktur inti PULP dan SAP cenderung lebih mudah menggumpal, tebal dan berat juga penyerapannya tidak merata. Ini membut bayi kurang nyaman dan mudah terkenda ruam popok. 

Sementara yang menggunakan struktur inti SAP membuat popok menjadi anti gumpal, ringan, dan tipis, serta penyerapannya merata. Pastinya menghindarkan bayi dari ruam popok. Seperti halnya MAKUKU SAP Diapers Slim yang nyaman digunakan oleh bayi dari new born hingga usia 1 tahun ke-atas. 

Aku juga sudah sounding tentang MAKUKU SAP Diapers Slim ini ke kakak ipar yang memiliki bayi usia 1 tahun. Sudah dibuktikan juga dengan menggunakan MAKUKU SAP Diapers Slim bayik ucul ini jadi lebih nyaman beraktivitas dan tentunya makin aktif. So, udah gak bingung lagi kan memilih diapers yang cocok untuk anak dan bebas ruam popok. Yes, pilih saja MAKUKU SAP Diapers Slim.

Saat ini MAKUKU SAP Diapers Slim memiliki tampilan baru dengan daya tampung yang lebih besar, ukuran lebih kecil, dan perlindungan kebocoran yang lebih baik yang sudah tersedia di e-commerce dengan mengunjungi akun MAKUKU Indonesia Official di Lazada, Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia.