Tampilkan postingan dengan label Self Empowering. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Self Empowering. Tampilkan semua postingan

Life Season di Usia 40-an: Belajar Melepaskan, Menemukan Akar, dan Merancang Ulang Diri

Senin, 15 September 2025

Ada momen dalam hidup ketika kita berhenti sebentar, lalu bertanya: “Aku ini sebenarnya lagi ada di fase apa, ya? Kenapa rasanya capek ngejar, tapi kosong kalau berhenti?”

Aku merasakannya tepat di usia 40-an ini. Ada rasa ingin melambat, tapi di sisi lain, ada juga dorongan lama untuk terus membuktikan diri. Ternyata, ini bukan cuma soal umur—ini tentang season hidup yang sedang aku jalani sekarang.

Life Season di Usia 40-an Belajar Melepaskan, Menemukan Akar, dan Merancang Ulang Diri
Read More

Belajar Memaafkan Diri Sendiri di Usia 40

Jumat, 12 September 2025

Ada satu hal yang aku pelajari begitu memasuki usia 40: hidup bukan lagi tentang mengejar validasi orang lain, tapi tentang berdamai dengan diri sendiri. Dan bagian paling sulit dari perjalanan itu adalah belajar memaafkan diri sendiri. So yes beb, shall we start now ...

Belajar Memaafkan Diri Sendiri di Usia 40
Read More

Antara Meeting dan Drama Sekolah: Cerita Working Mom yang Selalu Punya Dua Dunia

Selasa, 09 September 2025

Ada momen di mana aku pernah merasa hidupku seperti punya dua layar. Di satu sisi, aku duduk di depan laptop, rapat via Zoom bersama tim, membicarakan strategi, deadline, dan target perusahaan. Tapi di sisi lain, layar kecil di ponselku tiba-tiba muncul notifikasi dari grup WhatsApp sekolah: “Bu, besok anak-anak ada tugas bikin kostum profesi, ya.”

Seketika, otak ini harus switch cepat: dari strategi bisnis ke ide bikin kostum dadakan untuk anak sekolah. Dan jujur aja, itu bukan hal yang mudah. Well, artikel kali ini aku akan sharing gimana aku selalu berusaha untuk bisa merayakan pilihan menjadi working mom. Shall we start now?

Antara Meeting dan Drama Sekolah: Cerita Working Mom yang Selalu Punya Dua Dunia
Read More

Kenapa Usia 40 Adalah Bab Baru, Bukan Ending

Rabu, 03 September 2025

Ada satu kalimat yang sering kudengar sejak lama: “Hidup itu dimulai di usia 40.” Awalnya, aku hanya tersenyum kecil setiap kali mendengarnya. Buatku yang waktu itu masih berusia 20-an, angka 40 terasa jauh sekali. Aku membayangkan usia itu sebagai masa di mana seseorang sudah mapan, tenang, dan tidak lagi punya banyak kejutan.

Kenapa Usia 40 Adalah Bab Baru, Bukan Ending
Read More

Hidup di Usia 40: Antara Takut Tua dan Syukur yang Diam-Diam Tumbuh

Senin, 01 September 2025

Ada sesuatu yang berubah di pagi ulang tahunku yang ke-40. Bukan hanya angka di kalender atau ucapan selamat dari teman-teman yang muncul di WhatsApp. Ada perasaan campur aduk yang sulit dijelaskan: setengah takut, setengah syukur.

Hidup di Usia 40 Antara Takut Tua dan Syukur yang Diam-Diam Tumbuh
Read More

Hal-Hal Kecil yang Sering Kita Abaikan, Tapi Ternyata Sangat Menolong

Jumat, 22 Agustus 2025

Pernah nggak sih kamu merasa tiba-tiba dimudahkan dalam satu hal yang kamu pikir akan bikin ribet seharian? Seperti saat kamu buru-buru berangkat kerja dan ternyata jalanan lengang. Atau ketika kamu lagi hectic dan tetiba ada yang nawarin kopi tanpa diminta. Hal-hal kecil yang sering kali lewat begitu saja, tapi kalau kita jeli, itu bisa jadi bentuk pertolongan yang lebih besar dari apa pun.

Hal-Hal Kecil yang Sering Kita Abaikan, Tapi Ternyata Sangat Menolong
Read More

Dikasih Rezeki Jangan Lupa Adil: Dapat Banyak, Bantu yang Sulit. Dapat Gampang, Kasih Effort Tambahan

Kamis, 07 Agustus 2025

Pernah gak sih ngerasa dikasih rezeki yang luar biasa mudahnya? Misalnya, tiba-tiba dapet job dengan fee lumayan padahal effort-nya nggak seberapa, atau tiba-tiba ada kemudahan-kemudahan yang kayaknya ngalir terus tanpa hambatan? Di satu sisi kita tentu bersyukur, tapi di sisi lain… ada suara kecil yang bilang: “Gimana cara kamu bersikap adil sama rezeki ini?”

Dikasih Rezeki Jangan Lupa Adil: Dapat Banyak, Bantu yang Sulit. Dapat Gampang, Kasih Effort Tambahan
Read More

Kadang, Kalau Lagi di Bawah, Gak Harus Naik. Duduk Dulu. Karena Mungkin Tuhan Gak Salah, Aku Aja yang Belum Selesai Memahami.

Senin, 04 Agustus 2025

Ada masa di hidupku yang rasanya kayak lagi tenggelam tapi gak bisa berenang. Tenggorokan sesak, hati remuk, tapi senyum harus tetap dipasang karena hidup nggak bisa di-pause. Pernah gak, ngerasa kayak gitu? Ketika roda kehidupan bener-bener lagi ada di bawah, semua serba salah, semua kayak menjauh, dan doa-doa kita kayak mental ke langit-langit kamar.

Kadang, Kalau Lagi di Bawah, Gak Harus Naik. Duduk Dulu. Karena Mungkin Tuhan Gak Salah, Aku Aja yang Belum Selesai Memahami.
Read More

Kamu Gak Harus Ramai untuk Bersinar

Jumat, 01 Agustus 2025

Ada masanya aku ingin jadi orang yang disukai semua orang. Serius. Dulu, rasanya tiap kali aku bikin keputusan, pasti diiringi dengan, “Eh, menurut kamu gimana ya?” atau, “Kalau aku ngelakuin ini, kira-kira orang-orang bakal mikir aku lebay gak ya?” Sampai akhirnya aku sadar: kalau terus-terusan mengandalkan validasi dari luar, kapan aku bisa percaya sepenuhnya sama suara dari dalam? Well di tulisan kali ini, lagi-lagi aku mau cerita pengalamanku berpendirian teguh di tengah ricuhnya suara di sekitar. Shall we start now ...

Berpendirian di Tengah Keramaian Ketika Gak Semua Suara Harus Didengar
Read More

Self Love Gak Harus Healing, Kadang Cukup Roti, Kopi, dan Drakor

Selasa, 29 Juli 2025

Ada masanya aku merasa terlalu sibuk mencintai orang lain sampai lupa bagaimana caranya mencintai diri sendiri. Merawat pekerjaan, keluarga, dan ekspektasi sosial yang terus menuntut, sampai akhirnya sadar: kita butuh jeda. Kita butuh mencintai diri sendiri, bukan lewat perawatan mahal, bukan juga lewat validasi dunia luar. Tapi lewat prioritas yang kita tentukan sendiri.

Self Love Gak Harus Healing, Kadang Cukup Roti, Kopi, dan Drakor
Read More

Ternyata Jadi Dewasa Itu Gak Harus Tahu Segalanya

Kamis, 24 Juli 2025

Aku pikir, semakin dewasa, kita harus makin tahu banyak hal. Harus bisa jawab semua pertanyaan. Harus paham semua topik. Harus terlihat pintar. Harus always on.

Tapi ternyata... lelah juga ya. Lelah jadi orang yang seolah-olah tahu segalanya, hanya karena takut dianggap kurang, takut dikira bodoh, takut dinilai gak kompeten. Well beb, di tulisan kali ini aku menyadari bahwa menjadi dewasa gak mesti tau semuanya and it's normal. So, shall we start now ...

Ternyata Jadi Dewasa Itu Gak Harus Tahu Segalanya
Read More

Jangan Kecil Hati! Setiap Orang Punya Hebatnya Sendiri

Rabu, 23 Juli 2025

Pernah nggak sih kamu ngerasa kecil hati waktu kumpul sama orang-orang yang kelihatannya hidupnya jauh lebih 'wah'? Mereka yang pendidikannya tinggi, punya rumah besar, kerjaan mapan, atau sering pamer pencapaian di media sosial. Sementara kita? Rasanya kayak nggak ada apa-apanya dibanding mereka. Aku pun pernah, bahkan sering. Yes beb, di tulisan kali ini aku kembali dengan curhatan seorang Aie yang banyak mindernya tapi berhasil menerima diri sendiri tanpa tapi. So, shall we start now ...

Jangan Kecil Hati! Setiap Orang Punya Hebatnya Sendiri
Read More

Aku Belajar Ngejaga Energi, Bukan Cuma Ngejar Validasi

Kamis, 10 Juli 2025

Pernah gak sih ngerasa kayak... kok hidup capek banget ya? Padahal kalau dihitung, kerjaan gak nambah, tanggung jawab gak jauh beda. Tapi kenapa hati dan pikiran rasanya penuh? Aku pernah ngerasa gitu — sampai akhirnya aku sadar: mungkin bukan kerjaanku yang berat, tapi energi yang terus kebuang buat ngejar validasi orang lain. Hari ini aku belajar: jaga energi lebih penting daripada ngejar validasi. So, shall we start now ...

Aku Belajar Ngejaga Energi, Bukan Cuma Ngejar Validasi
Read More

Gak Harus Diterima Semua Orang, yang Penting Aku Ngerasa Aman Jadi Diri Sendiri

Senin, 07 Juli 2025

Dulu, aku pikir hidup itu soal gimana caranya bisa diterima semua orang. Biar gak dijauhin, biar gak dikata-katain, biar keliatan “baik-baik aja”. Tapi makin ke sini, aku sadar… capek, ya.

Ternyata, rasanya kayak terus-menerus pakai topeng, sampai lupa rasanya jadi diri sendiri.
Hari ini aku belajar: aku gak harus diterima semua orang, yang penting aku aman sama diri sendiri. Yuk lanjut baca curhatan aku ...

Gak Harus Diterima Semua Orang, yang Penting Aku Ngerasa Aman Jadi Diri Sendiri
Read More

Cara Tetap Waras Hadapi Orang Bermuka Dua di Kantor (Tanpa Bikin Drama)

Kamis, 03 Juli 2025

Kalau ada lomba kesabaran di kantor, aku yakin sebagian dari kita pasti bisa jadi juara. Apalagi kalau udah ngomongin soal colleague yang hobi banget pasang muka beda di tiap kesempatan. Depan atasan iya iya aja, giliran balik badan langsung jadi orang lain. Atau depan kita manis banget, eh di belakang? Jadi ghost storyteller, sibuk cerita versi dia yang bikin kita geleng-geleng kepala. 

Cara Tetap Waras Hadapi Orang Bermuka Dua di Kantor (Tanpa Bikin Drama)
Read More

Aku Gak Baik-Baik Aja, Tapi Gak Nyalahin Diri Lagi — Luka Ini Gak Hilang, Tapi Bisa Aku Ajak Jalan Bareng

Rabu, 02 Juli 2025

Ada luka yang bisa sembuh dengan cepat.

Ada yang cukup diberi waktu dan menghilang sendiri.
Tapi ada juga… luka yang diam-diam tinggal.
Gak bikin berdarah, tapi kadang masih nyut-nyutan.

Dan dulu aku pikir, satu-satunya cara untuk bahagia adalah dengan menghilangkan semua luka.
Sampai akhirnya aku sadar: gak semua luka harus dihapus. Ada yang cukup kita peluk, kita kenali, dan kita ajak jalan bareng. So, shall we start now ...

Aku Gak Baik-Baik Aja, Tapi Gak Nyalahin Diri Lagi — Luka Ini Gak Hilang, Tapi Bisa Aku Ajak Jalan Bareng
Read More

Dulu Takut Telat, Sekarang Aku Tahu — Hidup Itu Bukan Balapan: Cerita Aie tentang berdamai dengan ritme hidup sendiri dan berhenti ngebandingin diri sama timeline orang lain

Selasa, 01 Juli 2025

Pernah gak sih kamu ngerasa…

“Kenapa aku baru mulai sekarang, sementara orang lain udah sejauh itu?”
Aku pernah. Sering malah.

Dulu, setiap lihat teman-teman seusia udah punya karier mapan, properti, atau pencapaian hidup yang “ideal”, aku langsung ngerasa kecil. Telat. Tertinggal. Gagal.

Dulu Takut Telat, Sekarang Aku Tahu — Hidup Itu Bukan Balapan: Cerita Aie tentang berdamai dengan ritme hidup sendiri dan berhenti ngebandingin diri sama timeline orang lain

Padahal... aku juga udah berusaha.
Tapi entah kenapa, perasaan itu gak pernah hilang:
“Kenapa hidupku gak secepat mereka?”

Sampai akhirnya aku belajar satu hal yang mengubah cara pandangku:
gak semua orang punya garis start yang sama, dan gak semua orang harus finish di waktu yang sama. So, beb di tulisan kali ini lagi-lagi aku curhat tentang penerimaan diri sendiri dengan apapun yang aku dapatkan di dalam hidup. Shall we start now ...

Read More

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti: Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Rabu, 25 Juni 2025

Dulu aku pikir, kalau mau berkembang, harus cepat. Harus kelihatan. Harus punya hasil yang bisa diposting, dibanggakan, dan dinilai orang.

Tapi makin ke sini, aku justru belajar satu hal penting:
Gak semua progress itu harus kelihatan.
Dan gak semua langkah harus besar biar terasa berarti.

Banyak hal yang mengubah hidupku justru datang dari kebiasaan kecil, konsisten, dan pelan-pelan. Tanpa target muluk, tanpa paksaan. Tapi dijalanin, disayangin, dan dipercaya prosesnya.

Tulisan ini adalah catatan kecil tentang versi Aie yang hari ini—hasil dari perjalanan yang jauh dari “cepat”, tapi terus berjalan. Shall we start now...

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna
Read More

Self-Worth Itu Bukan Buat Dipamerin, Tapi Dikenali dan Diterima

Senin, 23 Juni 2025

“Self-worth bukan hasil dari seberapa sibuk kamu. Tapi dari seberapa kamu kenal dan nerima dirimu sendiri, apa pun kondisinya.” Pernah gak sih kamu ngerasa lebih berharga saat punya pencapaian tertentu? Waktu dapet promosi, dipuji atasan, atau punya banyak pekerjaan yang ‘kelihatan penting’?

Aku pernah. Bahkan sering.
Dulu, aku pikir aku bernilai karena pekerjaan.
Karena posisi. Karena hasil.

Tapi ternyata… ketika semua itu lagi gak stabil — saat gak seproduktif biasanya, saat gak dipuji, saat gak ada hasil yang bisa dibanggain — aku mulai bertanya: "Lalu siapa aku tanpa semua itu?". Well di tulisan kali ini aku akan kembali curhat colongan tentang pandangan aku terhadap self-worth yang harusnya sih bukan buat dipamerin, tapi dikenali dan diterima. Setuju gak? Shall we start now ...

Self-Worth Itu Bukan Buat Dipamerin, Tapi Dikenali dan Diterima

Read More

Surat Untuk Diri Sendiri 10 Tahun Lalu: Kamu Udah Bertahan, Sekarang Saatnya Bertumbuh

Jumat, 20 Juni 2025

Kalau bisa peluk kamu di masa itu, aku bakal bisikin: 'Kamu gak harus selalu kuat kok, yang penting terus hidup. Bertahan pun bentuk kemenangan.’ Yes beb, di tulisan kali ini aku beneran mau curhat se-real mungkin tentang gimana aku berterimakasih sama diri ini 10 tahun yang lalu karena udah mau bertahan dan sekarang saatnya bertumbuh menjadi manusia yang bisa menerima semua tanpa tapi. Shall we start now ...

Surat Untuk Diri Sendiri 10 Tahun Lalu: Kamu Udah Bertahan, Sekarang Saatnya Bertumbuh
Read More