Berani Bicara Itu Baik

Rabu, 17 Mei 2017

Kamu ngeh nggak sih kalo orang-orang Indonesia itu rajin curhat atau sharing? Lagi makan apa sharing, pagi-pagi kena macet update status di FB/Path, deadline kerjaan lagi menggila posting di Path pake ala-ala quotes, bersyukur baru dapat rejeki pun juga curhat entah di medsos ataupun ngobrol langsung. Ini keknyah aku semua deh

Hal ini pun dikuatkan dengan hasil survey yang dilakukan oleh Personal Growth dan Sariwangi terhadap 531 koresponden. Bahkan nih ya, dalam survey tersebut menjelaskan bahwa 8 dari 10 orang Indonesia hobinya bercerita. Dengan angka presentasinya adalah sebesar 76% dari total koresponden yang akan dengan nyaman bercerita ke siapapun termasuk ke orang yang baru dikenal.





Namun meski demikian, nyatanya orang Indonesia cenderung tertutup dan memilih untuk sharing hal yang sifatnya general. Seperti yang disampaikan oleh Ratih Ibrahim, Psikolog anak dan keluarga dalam acara kampanye Lebih Berani Bicara SariWangi di kawasan SCBD beberapa waktu yang lalu. Ia juga menambahkan, sebanyak 3 dari 5 koresponden tidak cukup mampu untuk mengungkapkan isi hati, apalagi yang bersangkutan dengan hal-hal bertentangan, konflik ataupun pengalaman negatif.

Ada benernya juga sih, aku tuh rada rishi dan kurang nyaman nyeritain hal-hal pribadi atau yang sifatnya akan memicu konflik gitu sama lawan bicara. Apalagi tentang PILKADA DKI Jakarta kemarin, aku mending enggak usah deh ngomongin. Malah lebih nyaman nyeritain yang indah-indah gitu, atau hal-hal bahagia malah kadang disisipin “pamer” tentang perkembangan anak. XD




#BeraniBicara Itu Baik dan Sehat

Padahal ya kalo dipikir-pikir nih, kalo bisa lebih berani bicara dan sharing hal apapun dengan keluarga itu banyak manfaatnya lho. Memiliki pembicaraan yang mendalam di keluarga termasuk hal-hal yang sulit diungkapkan, dapat membangun hubungan keluarga lebih hangat dan intim, berujung pada kebahagiaan keluarga juga mencegah risiko depresi pada masing-masing anggotanya. Kebayang dong, terus-terusan mendem perasaan dan enggak diungkapkan atau sharing ke suami atau saudara bisa-bisa stress sendiri dan malahan bisa bikin enggak nyaman sama diri sendiri hingga menjadi penyendiri deh.

Nah ini aku nih, sebelum menikah kebiasaannya suka mendem sendiri hal apapun. Enggak mau sharing dan cerita ke keluarga ataupun sahabat. Alasannya simple, enggak enak sama yang diajakin sharing, toh lawan bicara pasti punya masalah juga toh. Tapi pikiran aku ini nyatanya salah total. Mana kita tau lawan bicara keberatan dengan sharing yang kita lakukan, karena belum dicoba kan?




Memang aku akui juga, memulai pembicaraan yang agak berat dengan keluarga, suami ataupun sahabat pastinya sulit. Kita harus pastiin lawan bicara kita itu enggak masalah dan feel free untuk kita curhatin serta punya rasa empati yang cukup baik. Paling enak ngajakin curhat keluarga, sahabat ataupun suami dengan suasana santai dan sambil minum teh yang berfungsi sebagai mediator dalam membangun kehangatan dan kenyamanan agar makin terbuka deh.

Orangtua, khususnya ibu memiliki peranan penting dalam keluarga sebagai fasilitator untuk memulai percakapan. Ibu pun berperan sebagai emotional supporter dalam memberikan dukungan dan kehangatan di keluarga.

Tips Agar Anak #BeraniBicara

Sayangnya, hingga saat ini masih banyak anak yang belum berani terbuka kepada orang tuanya. Padahal, untuk mencapai rumah tangga bahagia, keterbukaan dan komunikasi yang intensif antar anggota keluarga, termasuk antara anak dan orang tua, sangatlah diperlukan. Keterbukaan pada anak juga dapat membantu orang tua memantau perkembangan karakter anak.

Lantas, jika buah hati kesayangan tertutup, apa yang harus dlakukan? Cobalah cara-cara berikut untuk memotivasinya agar anak-anak lebih berani bicara dan terbuka.
 1. Beri contoh langsung tentang keterbukaan
 2. Hindari terburu menghakimi anak
 3. Lebih banyak komunikasi

Hal inilah yang mendorong Mona Ratuliu selaku Brand Ambassador SariWangi untuk menjaga komunikasi dalam keluarga. Walaupun terkadang Mona menemukan tantangan tersendiri untuk mengungkapkan isi hati atau membicarakan hal personal baik pada suami ataupun anak-anak, terutama seputar pola asuh anak dan membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.




Momen minum teh bersama keluarga biasanya Mona jadikan sebagai waktu untuk berkumpul santai sekaligus sharing cerita termasuk diantaranya membicarakan topik-topik yang sulit sekalipun. Sejalan dengan kampanye #BeraniBicara dari SariWangi memberikan motivasi tak hanya untuk Mona dan keluarga tapi seluruh keluarga dan ibu-ibu untuk tidak hanya berani bicara isi hati tapi juga mencari solusi terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam keluarga. Kamu setuju dong?

Kampanye #BeraniBicara SariWangi

Wah, kalo aku support banget nih kampanye #BeraniBicara dari SariWangi supaya rasa enggak enak sharing karena takut adanya konflik dan mendem-mendem masalah sendiri dalam suatu keluarga menjadi hilang. Juga membiasakan anak-anak kita untuk berani bicara tentang hal apapun tanpa merasa tidak nyaman ataupun risih. Apalagi sama ibunya sendiri kan?

Berani bicara dengan keluarga dapat membantu menumbuhkan anak yang jujur, memotivasi anak untuk lebih berani bergaul dengan temannya, dan menghindari kesalahpahaman. Jangan lupa, manfaatkan kebaikan teh agar momen berani bicara antar anggota keluarga jadi lebih hangat dan santai.

Lewat kampanye #BeraniBicara, SariWangi meluncurkan video Kisah Keluarga Mona di Youtube yang isinya tentang bagaimana Keluarga Mona Ratuliu #BeraniBicara untuk mencari solusi dalam permasalahan yang kerap kali dihadapi oleh keluarga Indonesia, tentunya ditemani dengan secangkir teh.






Johan selaku Brand Manager SariWangi mengajak serta masyarakat Indonesia untuk berbagi pengalaman atau cerita mereka di media sosial dengan menggunakan hashtag #BeraniBicara. Dengan harapan, semoga bisa menginspirasi lebih banyak keluarga Indonesia untuk berani bicara dan mengungkapkan isi hati.

Nah, mulai saat ini yuk lebih #BeraniBicara dan sharing tentang hal apapun, jangan takut akann adanya konflik karena tujuan dari saling terbuka berbicara adalah lebih memahami masing-masing karakter keluarga sehingga jadi lebih bahagia, respect dan harmonis.


Kalo kamu biasanya ngobrolin apa saja sih sama keluarga di rumah? Bagikan ceritanya di kolom komentar, yuk! 

19 komentar

  1. Kalau saya sih ada hal2 tertentu yg nggak mesti dibicarain ke keluarga, paling ngobrolnya ke suami.

    BalasHapus
  2. Kalau di rumahku. Ritual ngomong itu pas lagi makan bersama. Mulai dari urusan kerjaan sampai politik

    BalasHapus
  3. Cita2 banget tuh, menjalin keterbukaan sama naeema supaya dia bisa lebih terbuka sama aku....semoga bs sampai besar.

    BalasHapus
  4. Membahas anak Dan kesalahan yg orangtua lakukan bersama suami

    BalasHapus
  5. Ini teh favorit akuuuu, aku jg berani bicara. Tapi bicara yang baik-baik yaaa.. *uhuk* *pencitraan* hahahahha..

    BalasHapus
  6. Sekarang yang banyak terjadi komunikasi satu arah antara orang tua dan anak, sehingga anak merasa dihakimi.
    Paling enak emang, ngobrolnya sambil nge-teh

    BalasHapus
  7. sharing2 terbuka memang bisa berdampak positif yess....semakin tau apa yg pandangan, opini, pemahaman..apalagi dlm skup keluarga...biar makin deket di hati hehee #srupuutttt tehnya

    BalasHapus
  8. Kl berbicara sama keluarga yg paling deket dan enak tuh sama suami dan ibu.

    BalasHapus
  9. ish orang indonesia itu jago bicara loh ... di belakang tapinya!
    Anyway, di rumah, di sekolah, harus udah sistemnya bebas berekspresi dan mengungkapkan pendapat dan udah ga jamannya lagi guru nor ortu selalu mendikte gegara ngerasa selalu paling benar dan paling pinter. Tapi gak juga jd kebablasan ngasih anak berekspresi seenak udel, ngelunjak tar hehehehe .. yang pasti mulai diperkenalkan ilmu public speaking sejak dini yuk.

    BalasHapus
  10. Kalau aku sama keluarga biasanya ngobrolin soal hal2 yang terjadi sehari itu. Misalnya kegiatan mas deniz di sekolah, aktivitas suami, sampai ngegosipin murid2 yang aku ajar. Hehehe.

    Ngobrol bareng keluarga itu emang seru dan mendekatkan sesama anggota keluarga dan ngurangin main gadget juga sih.

    BalasHapus
  11. Aku kalau sama suami memang sering ngobrol dan kita memang terbuka. Paling favorit sambil ngeteh

    BalasHapus
  12. membiasakan anak berani berbicara dimulai dari rumah supaya bisa percaya diri menyampaikan pendapat di masyarakat

    BalasHapus
  13. Benerrr bangeet. Tea time itu adalah salah satu moment yg bs dijadikan bonding antara ibu dan anak, atau ayah dgn anak. Disaat itulah terkadang anak bisa relax dan terbuka dgn orgtuanya.

    Btw, ada typo dikit diatas hehee.. *rishi*

    BalasHapus
  14. Biasanya kalau di rumah paling kompak pas lagi ngomentarin film di TV, mulai dari film Hollywood sampai sinetron. Semua dikomentarin. Hahaha

    BalasHapus
  15. Yes... rata-rata masalah di rumah tangga karena semuanya saling menyimpan.. tidak berkomunikasi. Info yang bermanfaat!

    BalasHapus
  16. Berkomunikasi yang tepat dan mengena itu memang ada ilmunya. Betul sih, ngerasa juga kadang karena takut salah bicara lebih baik nggak ngomong. Padahal, komunikasi dua arah itu penting banget.

    BalasHapus
  17. Ngobrol sambil ngeteh memang enak, suasana jadi santai dan terasa kekeluargaan

    BalasHapus
  18. Berani bicara utk semangat keterbukaan...dan kalau dah terbuka jangan baper kali ya...atau mungkin perlu juga tetep filter ada hal hal yg aku pun gak bs ungkapkan terlalu terbuka di medsos tp pasti kita punya teman bicara yg terpercaya itu yg ptg yah...punya teman bicara yg bs terbuka bicara apa aja

    BalasHapus
  19. iya memang baik, tapi ada saja biasa faktor pembatas yang membuat kita gak bisa bicara, saatnya bicara ya

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)