My Covid-19 Journey: Yeay, I Got My 1st Vaccine!

Rabu, 21 Juli 2021

Finally, First Vaccine Checked! ๐Ÿ˜Ž Bismillah ikhtiar setelah prokes ketat tambahin vaksin buat keluarga dan banyak orang ๐Ÿ’ช๐Ÿป Meski 4 jam antri & nunggu giliran divaksin akhirnya aku sama suami dapet vaksin covid-19 yang pertama, alhamdulillah๐Ÿฅฐ Antriannya 4 lapis aja nih beb, mulai isi form vaksin, antri buat interview kesehatan, nunggu dipanggil vaksin, & akhirnya dapat kartu yang menyatakan sudah divaksin. Beb, it's all worth it, nunggu dari jam 2 siang sambil berjemur di bawah matahari siang menuju sore, jam 6 selesai deh ๐Ÿ’ƒ๐Ÿป๐Ÿ•บ๐Ÿป Trus gimana rasanya setelah vaksin sinovak pertama? So, ini cerita My Covid-19 Journey: Yeay, I Got My 1st Vaccine! Shall we start the story now ...

Vaksin Sinovac Pertama

Persis 5 hari sebelum jadwal vaksin, Mamahku share info dari orang Kecamatan tempat tinggalku di Jakarta. Isi pesan tersebut adalah info tentang pendaftaran vaksinasi Covid-19, akhirnya aku pun WhatsApp nomor yang ada di pesan tersebut dan mendaftarkan aku juga suamik untuk mengikuti vaksin yang dilaksanakan di Sampoerna Strategic Square.

Yeay, I Got My 1st Vaccine!


Meski dari kantorku dan suamik memang ada jadwal vaksin tapi nunggunya tuh lama banget beb, sedangkan pandemi belum juga selesai. Kebetulan orangtuaku sudah selesai vaksin pertama dan kedua di bulan April - Mei kemarin, kakak pertamaku juga sudah selesai. Nah, aku rasa dengan mau divaksin setidaknya ini adalah ikhtiar aku untuk melindungi keluarga, masyarakat dan diri sendiri juga.

Orang Kecamatan tersebut menginformasikan kalo aku dan suamik mendapatkan kuota untuk melakukan vaksin di tanggal 25 Juni 2021 jam 2 siang yang bertempat di Sampoerna Strategic Square. Alhamdulillah, tinggal siapin diri untuk menerima vaksin Covid-19. Oia, aku dan suamik dapat jatah vaksin Sinovac yaitu vaksin yang menggunakan virus.

Vaksin Sinovac Pertama


Dari informasi yang aku baca di beberapa artikel online, untuk orang dengan usia 18 hingga 59 tahun, sebetulnya tidak ada persiapan khusus untuk vaksinasi. Namun, khusus untuk Vaksin Sinovac, pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/4/1/2021 menyatakan bahwa seseorang tidak akan diberikan vaksin atau perlu ditunda pemberiannya, jika:
  • Suhu tubuhnya lebih dari sama dengan 37,5 derajat Celcius
  • Memiliki tekanan dara lebih dari sama dengan 180/110 mmHg
  • Memiliki penyakit penyerta (alergi berat, penyakit jantung, penyakit kelainan darah, penyakit ginjal, penyakit autoimun, rematik, penyakit saluran cerna, dan kanker) atau sedang dalam pengobatan penyakit
  • Pengidap HIV dengan angka CD4 <200
  • Mengidap penyakit paru seperti asma, PPOK, atau TBC

Namun, ada juga beberapa orang dengan kondisi penyakit yang tetap diperbolehkan menerima vaksin, misalnya: 
  • Pengidap diabetes tipe 2 terkontrol 
  • Pasien TBC yang minimal sudah dua minggu sebelum vaksin telah mengonsumsi obat antituberkulosis yang diresepekan dokter

Persiapan Sebelum Vaksin Covid-19 Pertama 

Kembali dari banyak informasi yang aku dapatkan entah di lingkup pertemanan, di kantor, ataupun secara online, ada beberapa persiapan yang harus aku dan suamik lakukan sebelum menerima vaksin covid-19 pertama seperti:
  • Tidur yang cukup atau tidak begadang
  • Konsumsi makanan yang bergizi dan bernutrisi
  • Jika mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya perhatikan kandungannya
  • Hindari minuman yang menstimulasi seperti kopi, alkohol atau suplemen
  • Pastikan kondisi tubuh stabil 30 menit sebelum divaksin
  • Saat ditensi, perhatikan duduk dengan tenang dan posisi siku setinggi jantung
Jadwal vaksin sudah fix, saatnya mempersiapkan diri untuk menerima vaksin Covid-19 pertama. Dari banyak cerita tentang penerima vaksin pertama, ada yang bawaannya laper terus, ada yang ngantuk banget, ada juga yang langsung ngedrop kondisi tubuhnya. Memang, akan ada efek samping setelah pemberian vaksin pertama. Kalo efek samping yang aku rasakan setelah vaksin yaitu ngantuk, ngantuk banget rasanya. Wah, parah sih ngantuknya. 

Vaksin Sinovac Pertama

Demi Vaksin Pertama, Aku Rela Antri 4 Jam

Untuk mendapatkan vaksin pertama ini ternyata aku dan suamik harus antri selama lebih kurang 4 jam lamanya di area depan taman Sampoerna Strategic Square. Ya, saat itu yang barengan vaksin dengan aku dan suamik cukup banyak lho ternyata. Kami antri mengular persis di taman Sampoerna Strategic Square untuk mendapatkan nomor antrian vaksin dan mengisi form pendaftaran. 

Lumayan juga sih ini dijemur matahari siang hingga sore sambil berdiri karena memang tidak ada tempat duduk untuk area antri pengambilan nomor. Aku kira setelah berdiri selama 1 jam kurang lebih bisa langsung di vaksin ternyata, kami tetap harus menunggu (kali ini bisa duduk) di pemberhentian berikutnya. Total ada 6 tempat pemberhentian untuk kami hingga bisa mendapatkan vaksin. 

Lelah? Banget, dari persiapan cukup matang dengan makan siang dan lain sebagainya, sempat shock karena diharuskan antri dan berdiri di bawah matahari siang dan sore. Setelah masuk ke pemberhentian ke dua dan ke tiga kami pun memasuki aula untuk antri interview kesehatan dan mendapatkan nomor antrian vaksin. Eits, antrian gak berhenti di situ beb, saat masuk ke ruangan tempat vaksin, kami pun harus antri lagi untuk pemeriksaan tensi darah. 

Alhamdulillah nya, bisa duduk dan ruangannya ber AC trus juga ada bilik khusus pemeriksaan tensi dan pemberian vaksin bagi wanita berhijab. Tadinya aku sempat khawatir, karena salah pakai baju dimana aku pakai sweater jadi kalo mau divaksin harus digulung lengannya. Eh, ternyata ada bilik khusus wanita berhijab, alhamdulillah, merasa aman dan nyaman.

Vaksin Sinovac Pertama


Aku dan suamik mendapatkan antrian ke 1000 sekian gitu, duluan suamik sih dibanding aku. Bismillah giliran aku pun tiba, niatnya vaksin karena ikhtiar menjaga keluarga dan sekitar. Gak ada 5 menit, selesai deh pemberian vaksin pertama. Lalu aku dan suamik antri untuk mendapatkan kartu vaksin yang sudah didaftarkan untuk vaksin kedua. Semoga kami berdua bisa melakukan vaksin kedua dengan lancar ya.

Efek Samping Pasca Vaksin Sinovac 

Aku kira efek samping yang dirasakan akan agak lama prosesnya, ternyata gak perlu menunggu satu jam efek tersebut sudah bisa aku rasakan. Yes, aku tiba-tiba ngantuk sengantuk-ngantuknya, mata berat banget buat dibuka. Sedangkan pak suamik yang dirasakan lengannya pegal hingga ke kaki. Mana dia harus nyetir pulak kan ya. Bismillah aja lah. Aku mah enak bisa tidur di mobil hahahah.. duh monmaap pak suamik. 

Sesampainya di rumah rasa ngantuk tersebut menguat, jadi aku lanjutin tidur dan minta dibangunin pak suamik jam 10 malam karena harus beres-beres dan bersih-bersih. Aku sempat merasakan demam dan meriang, jadi udah siapin paracetamol buat jaga-jaga, dan agak mual. Semua yang aku rasakan itu masih di fase yang normal sih menurutku, karena aku masih bisa beraktivitas seperti biasa. 

Namun, tepat di hari ke tujuh atau seminggu setelah vaksin pertama tiba-tiba kondisi drop. mual, mulas, meriang, sakit dan linu di sekujur tubuh. Wah rasanya mantap deh! Setelah nahan sakit, tepat jam 12 akhirnya aku muntah-muntah sampai lima kali diselingi dengan diare hingga 10 kali. Jangan ditanya gimana rasanya, udah deh amit-amit gak mau lagi ngerasain hal tersebut.

Kondisi ini berlanjut sampai malam hari, dimana aku buang air besar selama 8 kali, badan meriang, sakit dan linu semua. Jam 9 malam akhirnya memutuskan ke klinik di dekat rumah namun ternyata sudah tutup, akhirnya aku memutuskan untuk ke apotik langganan dan minta obat sesuai dengan apa yang aku rasakan. Memang di apotik tersebut standby apoteker jadi aku merasa akan lebih baik untuk konsumsi obat sesuai dengan apa yang dirasakan. 

Esok harinya, sudah bisa makan, frekuensi muntah dan buang air besar juga berkurang, namun kondisi fisik masih cukup lemah yang mengharuskan aku untuk tetap istirahat dan bed rest. Alhamdulillah kondisi makin membaik hingga esok hari, akhirnya aku memutuskan untuk melakukan Swab Antigen bersama Pak Suamik. 

Vaksin Sinovac Pertama


FYI, efek vaksin pertama pada suamik berbeda dengan yang aku rasakan, persis di hari ke enam setelah vaksin dia demam dan meriang namun masih bisa ditahan dan hanya istirahat juga makan makanan yang bergizi. Nah di hari Jumat itu pagi-pagi dia tetap berangkat ke kantor tapi jam 10 memutuskan untuk pulang karena sudah tidak sanggup lagi. 

Jadi aku dan suamik merasa kurang enak badan di hari yang sama juga, hanya yang dirasakan suamik meriang dan demam saja. Karena alasan inilah akhirnya di hari Minggu setelah aku merasa lebih baik kami melakukan Swab Antigen. Hasil antigen aku negatif sedangkan suamik malah positif. Jeng jeng jeng.. akhirnya setelah setahun prokes dan lain sebagainya dan sudah vaksin pertama, suamiku pun positif juga. Oh No, My Husband Positive!

31 komentar

  1. Waduuuh saya kayaknya masih suka begadang nih. Belum bisa vaksin dong ya.. xixixi.. bener-bener kondisi tubuh tuh harus fit banget ya mba kalau mau di vaksin.

    BalasHapus
  2. Saya sedang menunggu vaksin dosis 2 mam. Bersyukur bisa dapat seat vaksin dan lokasinya di dekat rumah. Soalnya kami harus berjuang rebutan secara online saat mau daftar.

    BalasHapus
  3. semoga kita semua sehat-sehat. vaksin melindungi diri sendiri

    BalasHapus
  4. alhamdulillah sudah vaksin 1 ya mba tinggal nunggu vaksin yg ke 2 . Namanya juga khtiar ya harus maksimal yaa...
    semoga sehat2 seterusnya kita semua ya mba

    BalasHapus
  5. aku ngantuk parah nih yg kedua. Alhamdulillah mba Ai udah vaksin yaaa tinggal next vaksin smangat smoga lancar semuanya mba. Ikhtiar kita moga sehat2 selalu sekeluarga yaa mba. Sekarang tinggal gimana kitanya aja ya mau apa nggak divaksin, udah gampang banget infonya dan tempat vaksin di mana2.

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah Mbak Aie, dirimu udah sembuh dan sehat. Udah divaksin pulak. Semoga sehat terus ya Mbak Aie dan keluarga. Dan bisa ketemuan lagi yaaa usai pandemi nanti

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah sudah vaksin ya mbak, tinggal nunggu yang ke 2 lagi. Aku kemarin efek sampingnya pusing dan bawaannya jadi sering lapar. Gak tau kenapa jadi gitu

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah udah divaksin ya mbak... Tapi suami positif ya, berarti masih bersambung nih ya ceritanya...

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah kusudah vaksin dosis kedua. Bener Mba, ini jadi ikhtiar kita bersama ya biar pandemi ini cepatlah berlaluuuuuuu

    BalasHapus
  10. Yeayy, Bismillah sehat-sehat selalu ya Kak Ai. Dengan vaksin, kita tidak hanya "mempagari" diri kita sendiri namun juga orang sekitar. Besok jadwal kedua vaksinku, semoga dilancarkan semuaaaa.

    BalasHapus
  11. Aku tadi Mbak, baru vaksin pertama tp dapat AstraZeneca, dan di aku efeknya ngantuk... Kalau suami sihbdibtemoat kerja dapat sinovac... Tempatku yg umum kebanyakan AstraZeneca nih

    BalasHapus
  12. Mbaaa itu antrian 1000 pantesan 4 jam nunggu
    .pas rabu aku antri selama 1 jam setengah pas screening ga lolos ya Lord pengen jungkir balik rasanya wkwkwk..sehat2 ya mba

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah, 4 jam antri akhirnya dapat juga vaksinnya.

    beberapa teman saya, yang nunggu vaksin dari kantor belum jelas kapana dapat jatahnya, akhirnya memilih mendaftar di puskesmas/RS yang mengadakan vaksin. Yang mana yang duluan aja, ikhtiar untuk melindungi diri dan orang sekitar

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah ya Mak sudah vaksin. Saya belum, karena ada alergi berat. Suami yang sudah, tapi alhamdulillah pas kami kena covid kemarin, gejala saya lebih ringan dan sedikit dari suami. entah kenapa, belum saya telusuri

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah,
    Sudah vaksin bersama suami, kompak!
    Hebat banget perjuangannya kak Aie, menunggu giliran dan berlelah-lelah. Semoga sehat-sehat selalu yaa, kak.

    BalasHapus
  16. Aku juga lagi positif ini sekeluarga dan aku udah 2 Minggu pasca vaksin kalo suamiku kayaknya pas vaksin udah positif tapi ga ketauan soalnya dari vaksin ke swab positif beda 2 hari aja. Semangat ya buat kita semoga lekas negatif dan kondisinya membaik

    BalasHapus
  17. Suamiku kemarin bawaannya ngantuk melulu. Hahaha... Tapi emang beda ya kalau udah vaksin lebih cepat pemulihan kalau kena covid.

    BalasHapus
  18. Alhamdulillah, semakin banyak yang divaksin semakin baik a mbak..biar masing-masing orang punya imun tubuh yang kuat untuk antisipasi serangan covid. Biar covid segera punah..he3...

    BalasHapus
  19. Syukurlah.... Salah satu ikhtiar untuk menjaga diri dari covid telah dilakukan. Semoga kita sehat selalu...

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah ya mbak udah divaksin, enak pula dihubungi kecamatan, aku cari2 sendiri sebelum akhrinya dapat hehe
    Mayan jg antre 4 jam ya, semoga ke depannya sistem antreannya lebih baik lagi ya.
    Efek vaksinnya terasa ya? DI aku gak ada apa2 selain bekas njarem gtu di lengan
    Jika sudah divaksin saat positif insyaAllah gejalanya gak berat ya mbak, moga lekas pulih.

    BalasHapus
  21. Alhamdulillah sudah vaksin ya, kak Aie. Saya juga sudah mendapatkan dosis pertama. Dosis kedua tanggal 10 nanti. Alhamdulillah, akhirnya ikhtiar vaksin setelah 2 kali tidak kebagian kuota. Semoga dengan begini makin aman. Makin strong menghadapi pandemi ini.

    BalasHapus
  22. Alhamdullilah Aie dah sehat dan sudah bisa divaksin, jaga selalu ya kesehatan ya. Memang akhir-akhir ini cuaca juga sering berubah panas-hujan, rentan drop kita ya. Bismillah sehat semua

    BalasHapus
  23. I got my 1st vaccine too. Tp mau ditimpa karena expired kelewat jadwal kedua. Rapopo udah lewat 1 bulan

    BalasHapus
  24. Alhamdulillah akhirnya dapat vaksin juga ya, Mbak. Semoga segera vaksin kedua menyusul biar lengkap. Aku kebagian jatah Astrazeneca, demam 2 hari tapi yang kedua aman lempeng, lapar doang. Sehat selalu ya, Mbak...

    BalasHapus
  25. Waktu itu aku dapatya AZ. untungnya prosesnya dari ambil antrian sampai ambil sertifikat tidak begitu lama, 3 jam. Mungkin karena saat itu dibatasi hanya 150 orang per hari jadi prosesnya cepat. Waktu itu aku sempat demam tapi pas H+1. Untungnya sehari saja. Salam kak Andiyani

    BalasHapus
  26. Huhu aku belom vaksin nih. Eh malah keburu kena kopidnya. Jadinya lumayan repot karena belom vaksin. Semoga semua pada cepat divaksin ya. Biar selalu sehat dan kalo pun kena kopid, bisa ringan. Aamiin.

    BalasHapus
  27. Syukurlah mbak sudah vaksin dosis 1. Waktu saya vaksin, rasanya juga gampang capek, ngantuk, dan laperan. Sekarang gimana mbak kondisi suaminya? Semoga lekas pulih ya.

    BalasHapus
  28. Aku baru vaksin pertama tgl 23 juli kemarin mba, lumayan agak lama dr pada yg lainnya. Alhamdulilah prosesnya cepet dan tempatnya nyaman juga. Efeknya pun cuma ngantuk sm lelah aja sihh.. lega ya mba udah vaksin tuh.. sehat-sehat ya semuanya

    BalasHapus
  29. Alhamdulilah sudah vaksin Kak Aie, aku juga vaksin antri 4 jam. Untungnya dari pagi jam 8 sampai jam 12 siang. Tempatnya di pabrik Sosro waktu itu ikut kloter guru, jadi tempatnya nyaman dan taat protokol kesehatan disana

    BalasHapus
  30. pasti bersambung nih ceritanya mirip drakor, hehe. Sehat selalu ya ka Aie plus keluarganya juga. Yuk bisa yuk!

    BalasHapus
  31. Aku juga dapatnya vaksin sinovac
    Udah tuntas dua kali vaksinnya
    Sejauh ini gak ada efek samping yang berarti sih di aku. Hanya volume menstruasi aja yanh agak banyak karena pas vaksin pertama pas lagi mens. Selebihnya ya ngantukan doang

    Semoga kita semua diberi kesehatan ya kak
    Semangaaaat

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)