My Covid-19 Journey: Oh No, My Husband Positive!

Rabu, 28 Juli 2021

Seminggu setelah vaksin, aku dan suamik sama-sama drop hanya yang dirasakan suamik meriang dan demam saja. Karena alasan inilah akhirnya kami melakukan Swab Antigen hanya untuk memastikan aja dan hasil antigen aku negatif sedangkan suamik malah positif. Jeng jeng jeng.. akhirnya setelah setahun disiplin prokes dan sudah vaksin pertama, suamiku pun positif juga. Oh No, My Husband Positive! So here's the story...

My Covid-19 Journey: Oh No, My Husband Positive!

Tepat Seminggu Setelah Vaksin, Suamiku Positif Covid-19

Masih ingat kan cerita aku dan suamik yang akhirnya mendapatkan vaksin covid-19 pertama? Tepat seminggu setelah penerimaan vaksin tersebut, kami merasakan gejala virus covid-19 varian delta seperti:

Gejala yang paling umum: 

  • Demam
  • Batuk Kering 
  • Kelelahan
My Covid-19 Journey: Oh No, My Husband Positive!

Gejala yang sedikit tidak umum:

  • Rasa tidak nyaman dan nyeri
  • Nyeri tenggorokan
  • Diare
  • Konjungtivitis (mata merah)
  • Sakit Kepala
  • Hilangnya indera perasa atau penciuman
  • Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
My Covid-19 Journey: Oh No, My Husband Positive!

Gejala serius:

  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
  • Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
Nah yang aku rasakan agak berbeda dengan suamiku, kalo aku merasakan gejala covid-19 varian delta yang bertahap mulai dari gejala umum hingga gejala sedikit tidak umum seperti demam, meriang, badan nyeri, nyeri tenggorokan, diare parah, konjungtivitis, sakit kepala dan hilangnya indera perasa. Sedangkan suamiku merasakan gejala demam, meriang, batuk kering, kelelahan, nyeri tenggorokan dan sakit kepala.

My Covid-19 Journey: Oh No, My Husband Positive!


Setelah tiga hari merasakan gejala tersebut, kami pun memutuskan untuk melakukan Swab Antigen dan hasilnya, aku negatif sedangkan suamiku positif. Oh no, finally my husband is positive covid-19!

Persiapan Isoman Suamik

Mengetahui suamiku positif covid-19, langkah selanjutnya adalah menyampaikan pada orangtuaku yang kebetulan tinggal satu rumah dan menjelaskan pada anak kami, Darell. Alhamdulillah penerimaan orangtuaku cukup baik, dimana akhirnya mereka menetap di rumah kakak pertamaku sementara aku dan suamik melakukan isoman. 

Iya, keputusan selanjutnya yaitu aku, Darell dan suamik tetap tinggal serumah karena paling sering berinteraksi dengan suamik dan tidurnya pun sekamar sebelum suamiku positif. Darell sempat sedih dan shock mengetahui Papihnya positif covid-19. Wajar sih, aku juga shock ya, kok bisa, dari mana coba? Karena kami sangat patuh protokol kesehatan. Terlebih suamiku yang paling bawel masalah protokol kesehatan dibanding aku. 

Memang kami berdua bekerja di Jakarta dari Senin sampai Jumat, tapi kami alhamdulillah disiplin dengan protokol kesehatan dimana pun. Ya namanya juga udah diizinkan Allah ini terjadi, maka terjadilah. 

My Covid-19 Journey: Oh No, My Husband Positive!

Aku memutuskan selama isoman di rumah, suamiku menetap di lantai atas, di kamar kami, sedangkan aku dan Darell di lantai bawah. Selama isoman kami cukup rutin konsultasi dengan dokter secara online di aplikasi Halodoc untuk menanyakan protokol isoman, obat-obatan dan apa aja yang perlu dilakukan selama isolasi mandiri di rumah.

Berhubung gejala yang dirasakan suamik masuk kategori ringan jadi persiapan isolasi mandiri yang aku lakukan yaitu: 
  1. Menyiapkan stok obat-obatan dasar seperti Vitamin C, D, Zn (zinc) dan obat-obatan lain yang dianjurkan oleh dokter. 
  2. Mempersiapkan alat-alat kesehatan dasar seperti thermometer atau alat pengkuru suhu badan dan oxymeter yang mengukur saturasi oksigen.
  3. Stok masker dan cairan disinfektan sudah standby di rumah.
  4. Menyiapkan ruangan terpisah yang tidak terakses oleh anggota keluarga lain.
  5. Membuat list daftar kontak orang terdekat dan terpercaya maupun hotline penting untuk kebutuhan darurat.
My Covid-19 Journey: Oh No, My Husband Positive!

Lalu apa saja yang perlu dilakukan dan dihindari saat melakukan isolasi mandiri di rumah dan merawat pasien covid-19 di rumah? Well, cerita ini akan berlanjut ya beb di My Covid-19 Journey: Isoman Part 1

38 komentar

  1. Wah, turut prihatin ya mbak Aie atas musibah yang terjadi :( Iya sih terkadang kita bingung, kok bisa kena ya? Padahal sudah prokes super ketat di manapun berada. Insya allah berikhtiar dengan berkonsultasi online dan dukungan keluarga, semua berlalu dan lekas pulih seperti sedia kala aamiin.

    BalasHapus
  2. Ya Allah, sudah vaksin, taat prokes, tapi kalau Allah sudah menghendaki sesuatu terjadi, maka terjadilah ya, Mak.. Meski begitu, ikhtiar yang sudah dilakukan Mak Aie dan keluarga, insya Allah sudah ikhtiar yang terbaik. Semoga sehat selalu ya, Mak Aie dan keluarga.

    BalasHapus
  3. Varian delta ini memang lebih gahar ya. Banyak juga tuh temenku yang udah vaksin terus postitif covid delta ini, padahal rata2 masih pada WFH, cuma karena pada tinggal di apartemen suka naik turun pake lift, kemungkinan tertularnya di situ sih. Semoga suami cepat sembuh ya mbak. Ditunggu kelanjutan cerita isomannya.

    BalasHapus
  4. Memang begitu ada varian delta ini, kayaknya semua orang bakal terpapar covid pd waktunyaa, entah sebagai pasien, atau sebagai pendamping yg merawat pasien


    Semogaaaa sehaaattt selalu, dan semoga pandemi segera berakhir

    BalasHapus
  5. Duh, turut prihatin mbak. Alhamdulillah nya cuma gejala ringan ya..., meskipun pasti tetap kaget. Semoga sehat selalu mba Aie dan keluarga...

    BalasHapus
  6. Subhanallaaah yang sabar ya beb,
    semoga Darrell dan dirimu stay negative aja ya,
    kan udah dikasih peringatan juga bahwa udah vaksin pun ada resiko terkena - tapi minimalisir dampak virus

    peluk erat dari jauh ya Aie

    BalasHapus
  7. Memang yang varian delta ini cepat banget ya nularnya. Untung sudah ada layanan telemedicine ya mbak, jadi memudahkan. Dan saat ini alat kesehatan seperti termometer dan oxymeter penting dimiliki setiap keluarga ya

    BalasHapus
  8. Kayaknya memang varian baru ini sulit untuk diprediksi dari mana kontaknya karena lebih mudah menyebar meskipun cuma berpapasan tanpa kontak lama. Berita baiknya karena sudah vaksin setidaknya lebih ayem ya, mbak? Jadi gejala yang muncul bisa diatasi tanpa perlu penanganan yang serius. Caretakernya juga harus selalu kuat ya Mbak. Semoga sekeluarga selalu sehat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, selalu jaga keluarga dengan prokes dan makan makanan bernutrisi, sehat-sehat selalu

      Hapus
  9. Bulan Maret saat kami semua serumah positif suami sempat marah karena sudah menjaga prokes ketat. Kalau keluar pakai masker doubel dan face shield. Pulang kampung pun di rumah gak lepas masker. Pokoknya dia stric deh

    Eh ketularannya malah aku dari adikku. Adikku dari mbak tukang pijit yang mijit karena kelelahan abis kebanjiran. Sudah prokes ketat ketularannya gak disengaja lagi. Abai karena biasa ketemu adik deket rumah aku gak maskeran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya allah mba, memang kalo sudah Allah ijinkan terjadi pasti terjadi ya, sehat-sehat mba sekeluarga

      Hapus
  10. Ada cerita juga nih Mbak Aie, kemarin habis vaksin sinovac yang pertama, beliau malah menunjukkan gejala covid. Well doaku, semoga mbak Aie sekeluarga disehatkan kembali ya Mbak. Sehat-sehat selalu ya.

    BalasHapus
  11. Cerita pengalaman begini seringkali bermanfaat. Ketika keluarga besar terkena covid, saya suka berbagi pengalaman dari yang pernah kena. Sehat-sehat selalu setelah ini ya, Mbak

    BalasHapus
  12. Huhu..ikut sedih mak kalau ada anggota keluarga yang sempat kena.. Alahmdulillah kalau bisa sembuh..semoga sehat selalu untuk semuanya ya...

    BalasHapus
  13. Semoga gejalanya cepat hilang ya mbak dan suami lekas sembuh juga. Memang beberapa orang ada yang kena juga setelah vaksin, semoga ga parah yaa. Oiya, mbak Aie juga sehat sehat yaa. Jangan ikutan drop juga. Semoga semua bisa diatasi ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. maasyaallah, makasi mba buat doanya, alhamdulillah kami sekeluarga diijinkan Allah untuk merasakan nikmat sehat lagi. semoga mba sekeluarga sehat terus juga ya. Allah lindungi kalian

      Hapus
  14. Semoga suami Mbak Aie bisa segera sembuh dan keluarga yang lainnya bisa tetap sehat-sehat selalu, ya.
    Anak saya baru mau divaksin hari ini, semoga dia tetap sehat terus.

    BalasHapus
  15. Kalau masih wfo memang rentan terkena karena ada titik lengah mbak. Tapi kalau pas titik lengah bener2 dijaga insyaallah ga akan kena. Kayak makan gitu ya pas jangan ada orang. Walaupun teman kantor sekalipun. Alhamdulillah isoman saja ga perlu ke rs ya mba

    BalasHapus
  16. ikut sedih mbak, tapi alhamdulillah ya nggak harus isolasi di rumah sakit
    pasti ini jadi pengalaman yang tak akan terlupakan, semoga selalu sehat ya mbak

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah sudah terlewati ya kak Aie, kamipun sekeluarga sudah bergiliran kena semua. sehat2 buat kita semua kedepannya.aamiin

    BalasHapus
  18. Sama loh mba. Seminggu setelah vaksin suamiku juga positif. Tapi aku duluan yang sakit. Jadi suami tertular aku

    BalasHapus
  19. Iya ya Mak varian delta gejalanya lebih berat, temanku bilang sakit banget sekujur tubuh Alhamdulillah sudah sehat sekeluarga ya Mak..

    BalasHapus
  20. Semoga lekas sembuh mbk. Selain obat-obatan, thermometer dan oxymeter ini wajib ada di rumah ya mbak untuk jaga-jaga. Sehat-sehat mbak Aie..

    BalasHapus
  21. Memang kalau Allah sudab menghendaki, maka dengan mudahnya terjadilah.
    Suamiku juga termasuk ketat prokesnya, mbak. Ternyata, dia juga terkena covid kemarin.

    BalasHapus
  22. Wah, kalo ditanya darimana asal usul atau asal kena virusnya, nah gak bakal ketemu jawabannya, malah banyak menduga-duga ya. Memang gak ada jaminan bahwa sudah vaksin akan bebas covid, jadi tetaplah jaga prokes. semoga suamimu pulih sediakal ya Mba. semangat

    BalasHapus
  23. Duh jadi kepikiran juga nih buat nulis tentang diary isoman semacam ini. Kebetulan juga pengalamanku dalam terpapar virus Covid ini berjuta rasa nya. Semoga bisa nulis juga deh. Biar teman-teman bisa waspada. Sehat-sehat selalu kita semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. teteh.. sehat-sehat ya, keluarga dan anak-anak juga, yang kuat, sabar, insyaaallah Allah angkat sakitnya. aamiin

      Hapus
  24. aku pernah mengalami kelelahan yang amat sangat ya Allah, semoga pandemi ini segera berakhir ya. Virus Corona segera pergi.

    BalasHapus
  25. Awal Juni yang lalu suami saya juga positif Covid, Kak. Akhirnya serumah isoman meskipun hanya suami yang dinyatakan positif. Waktu itu lumayan bergejala juga yang diawali badan sakit semua, demam, pilek, batuk kemudian kehilangan penciuman. Alhamdulillah 10 hari sudah negatif karena saya gencer vitamin, protein dan jahe merah.

    BalasHapus
  26. Pengalaman yang berharga banget ya teh. Jadi pelajaran buat aku juga biar tetep istiqomah patuhi prokes. Bulan lalu aku hampir kena sampai swab 2x. Untung hasilnya negatif dan sekarang lagi nunggu vaksin dosis 2. Semoga sehat selalu buat Teh Aie sekeluarga ya.

    BalasHapus
  27. Lingkaran covid makin mendekat
    di kantor dah banyak yg kena jg
    ahamdulillah mereka bisa melewatinya dan sehat kembali
    semoga sehat2 ya mba sekeluarga

    BalasHapus
  28. semoga segera pulih dan bisa beraktifitas seperti semula dan pandemi segera berakhir, btw thanks infonya juga mbak

    BalasHapus
  29. ALhamdulillah udah sempet vaksin tapi ya mbak. Anw makasih info untuk persiapan isoman. Aku belum pernah harus isoman sih, but better be prepare yaa. Si virus ini ga tau ada dimana aja huhuhu.

    BalasHapus
  30. Persiapan isoman yang wjaib diketahui sama orang nih, supaya ga panik dan jadi memperburuk kondisi imun. Alhamdulillah semua udah bisa dilewatin ya Ka Aie...

    BalasHapus
  31. Sehat-sehat yah Kak sekeluarga. Saya juga sekarang masih wfo beberapa hari dalam seminggu, memang wfo lebih rentan ya.

    BalasHapus
  32. Varian Delta ini cepet banget nyebarnya dibandingkan dulu. Sayangnya orang-orang sekarang makin abai sama protokol dibandingkan awal dulu.
    Sekarang juga jarang operasi masker, penyemprotan desinvektan keliling. Kudu jaga diri masing-masing
    Moga sehat terus mba Aie dan keluarga

    BalasHapus
  33. alhamdulillah syukurnya bisa isoman dirumah ya kak, kebayang di RS tuh kalau isoman aja ngeri kita :( smoga sehat2 yaaaa!

    BalasHapus
  34. Pasti shock banget ya tau kabar ini, sekarang ini harus lebih ekstra lagi ya menjaga kesehatan, karena kita gak tahu apa yang akan terjadi nanti. Semoga kak Aie dan keluarga sehat selalu ya!

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)