PARENTING: MENABUNG YUK!

Rabu, 27 Juli 2016



Assalammualaikum, 

Sudah lebih dari seminggu Darell bersekolah di kelas TK B, nggak berasa ih si anak bujang tahun depan, Insha Allah, akan masuk SD. Anakku sudah besar! 

Cukup besar untuk belajar banyak hal dalam hidupnya. 

Nah, di postingan kali ini, saya mau share hal yang cukup menarik selama kurang lebih 5 tahunan saya mengemban tugas sebagai seorang Bunda bagi Darell Adhibrata. Sepulang saya dari kantor, agak malam juga sih, sekitar jam 8an malam. Seperti biasa, saya dan suami menjemput Darell di rumah nenek Uni-nya. Sesampainya di sana, saya disambut dengan histeria Darell menceritakan aktivitasnya di sekolah dan seharian di rumah nenek Uni. 


"Bun, bun... liat deh! Darell hari ini mewarnai muka orang. Yang satu mukanya ungu, satunya lagi orange. Trus, Darell tulis nama Darell sendiri di bawahnya." Terasa sekali nada kebanggaan di suaranya. 

"Mana, coba Bunda liat? Oh, iya. Pinternya anak Bunda Aie!" 

Sambil tersipu-sipu dengan nafas terengah-engah, Darell pun berujar,"Bun... Darell nabung ya! Nabungnya di sekolah aja. Sama bu guru."

Sedikit kaget dengan ucapan Darell, saya pun menimpalinya, "Nabung? Darell mau nabung di sekolah?"

"Iya, Bun! Darell mau nabung di sekolah. Kan, Darell mau punya tas kayak Farid (temannya) juga. Yang tas-nya ada lampu dan remote kontrol-nya bisa nyala."

Kaget juga saya mendengar keinginan Darell untuk nabung ternyata didasari dengan keinginannya untuk mempunyai tas yang sama seperti punya temannya di sekolah. 

Setidaknya, Darell bisa dibilang mengerti konsep menabung. Menabung untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Artinya, dia harus sabar menunggu sampai terkumpul uang yang cukup di tabungannya untuk membeli tas tersebut. 

Nah, sebenarnya, kapan sih anak cukup umur diajari konsep menabung?

Untuk bisa menabung, ternyata tidak harus menunggu anak sampai berusia dewasa lho. Anak usia dini, seumuran Darell, pun sangat bisa diajari menabung. Namun, ada baiknya sebelum ia belajar menabung, sebagai orangtua terlebih dahulu mengenalkan arti uang dan manfaatnya. 

Baiknya, setelah anak sudah bisa berhitung, kenalkanlah apa itu uang, guna uang dan manfaat uang untuk keperluan sehari-hari. Lalu, berikan juga pengertian pada anak tentang perbedaan keinginan dan kebutuhan. Beri pemahaman pada anak, bahwa yang harus didahulukan adalah apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan. 

Misal, suatu waktu Darell pernah memaksa saya untuk membelikan mainan mobil hot wheels, yang sebenarnya dia udah punya banyak dirumah. Sampai 2 koper tas hot wheels malahan! Ketika Darell memaksa, saya pun memberikan pengertian padanya, tentunya dengan bahasa yang ia mengerti, bahwa apa yang Darell minta itu cuma keinginannya saja bukan karena ia butuh. 

Iya sih, Darell nggak langsung ngerti dan paham. Namun dengan seiringnya waktu, Darell pun mulai mengerti dan memahami maksud dari saya ini. Jika Darell masih juga memaksa, biasanya saya memberikan pemahaman lanjutan, yaitu, dengan cara menabung atau menyisihkan uang jajan hariannya (jika anak sudah SD). Nah, untuk kasus Darell ini, dia yang berinisiatif minta sama saya untuk setiap hari nabung di sekolah sebesar Rp. 5,000,-. Alasannya Darell karena dia suka  banget sama uang lima ribuan ini, katanya sih uang favoritnya dia. Entahlah ide uang favorit ini didapatnya darimana. 

Setidaknya dari konsep menabung sedikit demi sedikit setiap harinya, apa yang diinginkan oleh Darell bisa terwujud. Yang akhirnya, diharapkan, dia akan terbiasa untuk menabung setiap kali dia menginginkan sesuatu. 

Pola asuh seperti ini, mengajarkan anak menabung untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, bisa dilanjutkan dengan menabung di bank nantinya. Sehingga ia terbiasa dan paham kalau menabung tidak hanya bisa dilakukan di sekolah,ataupun di celengan tapi juga lebih aman di bank. 

Wasalamu'alaikum :)

14 komentar

  1. Naya jg belajar nabung si celengan, hihihi. Lumayan walaupun isinya receh semua,hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. berawal dari recehan di celengan bisa jadi bukit heheheh... semangat nabungnya ya naya

      Hapus
  2. Anak saya juga saya ajari begitu, mbak. Malah kalau dia diberi utinya, entah seribu atau dua ribu, saya bilang ke utinya kalau memberi uang bilang saja untuk dicelengin. Ya, kebanyakan simbah2 kan kalo ngasih uang, kalau cuman dikit, suruh beli jajan. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mak Isnaini, thanks for sharing ya.. ini mirip banget sama nenek2nya darell. seringnya ngasih uang buat dia jajan es krim hehehhe

      Hapus
  3. hari pertama masuk sekolah, udah dapet pelajaran baru ya Darell :D semoga Darellnya makin pinter ya mba aiee :D

    BalasHapus
  4. Jadi inget dulu pas masuk TK, SD, dan TPA ada nabung gitu ke guru sekolah. Kadang nabungnya 100 Rupiah, paling banyak 1000 Rupiah dan nabung 1000 itu keren banget rasanya.. terus uangnya dibagikan pas kenaikan kelas.. happyyy!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bumil, berasa happy luar biasa pas hasil tabungan dibagiin kan ya, jadi kayak punya uang banyak hehehe :)

      Hapus
  5. Wah keren ya Darel sudah memiliki keinginan menabung :) semoga program menabungnya sukses :D

    BalasHapus
  6. Darel keren. Nanti SD bisa bikin rekening sendiri, tabungan anak2 biasanya bebas biaya administrasi. Lumayan buat piknik klo dah ngumpul #tanteriuz :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rencananya begitu onti, pas sd dibuatkan tabungan di bank 😊

      Hapus
  7. Kakak Darel, Raya mau jadi adiknya dooong... Biar bisa dijajanin #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. boye sini sini jadi adik darell... adik berjodoh hingga besar nanti juga boye hahahahha

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)