Ada momen-momen dalam hidup yang terasa seperti kupu-kupu. Indah, ringan, dan membuat kita terdiam sejenak. Tapi bersamaan dengan keindahannya, hadir pula rasa takut—takut ia akan terbang pergi sebelum sempat benar-benar kita genggam. Lagu “Butterfly” dari BTS membawa aku menyelami rasa itu. Rasa rapuh yang sering kita abaikan, tapi justru paling manusiawi. So yes, di tulisan kali ini aku mau bahas tentang sesuatu yang indah biasanya sementara. Shall we start now ...
Beberapa waktu lalu aku menatap anakku yang sudah mulai remaja. Matanya sudah tidak sepolos dulu, tubuhnya sudah lebih tinggi dariku. Lalu tiba-tiba, ada perasaan asing yang muncul di dada: semacam kekaguman… tapi juga ketakutan.
Lagu “Butterfly” dari BTS selalu sukses membangkitkan perasaan itu. Bukan hanya tentang cinta dalam arti romantis, tapi tentang rasa ingin menjaga sesuatu yang begitu berharga tapi juga begitu rapuh.
“Don’t think of anything. Don’t say anything. Not even a word. Just give me a smile.”
Sebagai seorang ibu, ada banyak momen ketika aku ingin waktu berhenti sebentar. Saat anakku cerita tentang kejadian di sekolah, saat dia tertawa lepas karena hal sepele, saat kami ngobrol receh atau anakku yang mau selalu dengerin aku cerita receh. Tapi kenyataannya, semua itu berlalu… secepat kedipan mata.
Dan keindahan kupu-kupu justru muncul karena ia bebas terbang, bukan karena kita memaksanya diam di telapak tangan kita.
Karena momen itu… seperti kupu-kupu. Ringan, singkat, tapi meninggalkan bekas.
Sudahkah kamu menemukan “kupu-kupu”-mu hari ini?
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)