Ada satu hal yang aku pelajari begitu memasuki usia 40: hidup bukan lagi tentang mengejar validasi orang lain, tapi tentang berdamai dengan diri sendiri. Dan bagian paling sulit dari perjalanan itu adalah belajar memaafkan diri sendiri. So yes beb, shall we start now ...
Antara Meeting dan Drama Sekolah: Cerita Working Mom yang Selalu Punya Dua Dunia
Selasa, 09 September 2025
Ada momen di mana aku pernah merasa hidupku seperti punya dua layar. Di satu sisi, aku duduk di depan laptop, rapat via Zoom bersama tim, membicarakan strategi, deadline, dan target perusahaan. Tapi di sisi lain, layar kecil di ponselku tiba-tiba muncul notifikasi dari grup WhatsApp sekolah: “Bu, besok anak-anak ada tugas bikin kostum profesi, ya.”
Seketika, otak ini harus switch cepat: dari strategi bisnis ke ide bikin kostum dadakan untuk anak sekolah. Dan jujur aja, itu bukan hal yang mudah. Well, artikel kali ini aku akan sharing gimana aku selalu berusaha untuk bisa merayakan pilihan menjadi working mom. Shall we start now?
Kenapa Usia 40 Adalah Bab Baru, Bukan Ending
Rabu, 03 September 2025
Ada satu kalimat yang sering kudengar sejak lama: “Hidup itu dimulai di usia 40.” Awalnya, aku hanya tersenyum kecil setiap kali mendengarnya. Buatku yang waktu itu masih berusia 20-an, angka 40 terasa jauh sekali. Aku membayangkan usia itu sebagai masa di mana seseorang sudah mapan, tenang, dan tidak lagi punya banyak kejutan.
Hidup di Usia 40: Antara Takut Tua dan Syukur yang Diam-Diam Tumbuh
Senin, 01 September 2025
Ada sesuatu yang berubah di pagi ulang tahunku yang ke-40. Bukan hanya angka di kalender atau ucapan selamat dari teman-teman yang muncul di WhatsApp. Ada perasaan campur aduk yang sulit dijelaskan: setengah takut, setengah syukur.
Hal-Hal Kecil yang Sering Kita Abaikan, Tapi Ternyata Sangat Menolong
Jumat, 22 Agustus 2025
Pernah nggak sih kamu merasa tiba-tiba dimudahkan dalam satu hal yang kamu pikir akan bikin ribet seharian? Seperti saat kamu buru-buru berangkat kerja dan ternyata jalanan lengang. Atau ketika kamu lagi hectic dan tetiba ada yang nawarin kopi tanpa diminta. Hal-hal kecil yang sering kali lewat begitu saja, tapi kalau kita jeli, itu bisa jadi bentuk pertolongan yang lebih besar dari apa pun.
Kadang, Kalau Lagi di Bawah, Gak Harus Naik. Duduk Dulu. Karena Mungkin Tuhan Gak Salah, Aku Aja yang Belum Selesai Memahami.
Senin, 04 Agustus 2025
Ada masa di hidupku yang rasanya kayak lagi tenggelam tapi gak bisa berenang. Tenggorokan sesak, hati remuk, tapi senyum harus tetap dipasang karena hidup nggak bisa di-pause. Pernah gak, ngerasa kayak gitu? Ketika roda kehidupan bener-bener lagi ada di bawah, semua serba salah, semua kayak menjauh, dan doa-doa kita kayak mental ke langit-langit kamar.
Kamu Gak Harus Ramai untuk Bersinar
Jumat, 01 Agustus 2025
Ada masanya aku ingin jadi orang yang disukai semua orang. Serius. Dulu, rasanya tiap kali aku bikin keputusan, pasti diiringi dengan, “Eh, menurut kamu gimana ya?” atau, “Kalau aku ngelakuin ini, kira-kira orang-orang bakal mikir aku lebay gak ya?” Sampai akhirnya aku sadar: kalau terus-terusan mengandalkan validasi dari luar, kapan aku bisa percaya sepenuhnya sama suara dari dalam? Well di tulisan kali ini, lagi-lagi aku mau cerita pengalamanku berpendirian teguh di tengah ricuhnya suara di sekitar. Shall we start now ...
Self Love Gak Harus Healing, Kadang Cukup Roti, Kopi, dan Drakor
Selasa, 29 Juli 2025
Ada masanya aku merasa terlalu sibuk mencintai orang lain sampai lupa bagaimana caranya mencintai diri sendiri. Merawat pekerjaan, keluarga, dan ekspektasi sosial yang terus menuntut, sampai akhirnya sadar: kita butuh jeda. Kita butuh mencintai diri sendiri, bukan lewat perawatan mahal, bukan juga lewat validasi dunia luar. Tapi lewat prioritas yang kita tentukan sendiri.
Ternyata Jadi Dewasa Itu Gak Harus Tahu Segalanya
Kamis, 24 Juli 2025
Aku pikir, semakin dewasa, kita harus makin tahu banyak hal. Harus bisa jawab semua pertanyaan. Harus paham semua topik. Harus terlihat pintar. Harus always on.
Tapi ternyata... lelah juga ya. Lelah jadi orang yang seolah-olah tahu segalanya, hanya karena takut dianggap kurang, takut dikira bodoh, takut dinilai gak kompeten. Well beb, di tulisan kali ini aku menyadari bahwa menjadi dewasa gak mesti tau semuanya and it's normal. So, shall we start now ...
Jangan Kecil Hati! Setiap Orang Punya Hebatnya Sendiri
Rabu, 23 Juli 2025
Pernah nggak sih kamu ngerasa kecil hati waktu kumpul sama orang-orang yang kelihatannya hidupnya jauh lebih 'wah'? Mereka yang pendidikannya tinggi, punya rumah besar, kerjaan mapan, atau sering pamer pencapaian di media sosial. Sementara kita? Rasanya kayak nggak ada apa-apanya dibanding mereka. Aku pun pernah, bahkan sering. Yes beb, di tulisan kali ini aku kembali dengan curhatan seorang Aie yang banyak mindernya tapi berhasil menerima diri sendiri tanpa tapi. So, shall we start now ...
Aku Belajar Ngejaga Energi, Bukan Cuma Ngejar Validasi
Kamis, 10 Juli 2025
Pernah gak sih ngerasa kayak... kok hidup capek banget ya? Padahal kalau dihitung, kerjaan gak nambah, tanggung jawab gak jauh beda. Tapi kenapa hati dan pikiran rasanya penuh? Aku pernah ngerasa gitu — sampai akhirnya aku sadar: mungkin bukan kerjaanku yang berat, tapi energi yang terus kebuang buat ngejar validasi orang lain. Hari ini aku belajar: jaga energi lebih penting daripada ngejar validasi. So, shall we start now ...
Cara Tetap Waras Hadapi Orang Bermuka Dua di Kantor (Tanpa Bikin Drama)
Kamis, 03 Juli 2025
Kalau ada lomba kesabaran di kantor, aku yakin sebagian dari kita pasti bisa jadi juara. Apalagi kalau udah ngomongin soal colleague yang hobi banget pasang muka beda di tiap kesempatan. Depan atasan iya iya aja, giliran balik badan langsung jadi orang lain. Atau depan kita manis banget, eh di belakang? Jadi ghost storyteller, sibuk cerita versi dia yang bikin kita geleng-geleng kepala.
Aku Gak Baik-Baik Aja, Tapi Gak Nyalahin Diri Lagi — Luka Ini Gak Hilang, Tapi Bisa Aku Ajak Jalan Bareng
Rabu, 02 Juli 2025
Ada luka yang bisa sembuh dengan cepat.
Dulu Takut Telat, Sekarang Aku Tahu — Hidup Itu Bukan Balapan: Cerita Aie tentang berdamai dengan ritme hidup sendiri dan berhenti ngebandingin diri sama timeline orang lain
Selasa, 01 Juli 2025
Pernah gak sih kamu ngerasa…
“Kenapa aku baru mulai sekarang, sementara orang lain udah sejauh itu?”
Aku pernah. Sering malah.
Dulu, setiap lihat teman-teman seusia udah punya karier mapan, properti, atau pencapaian hidup yang “ideal”, aku langsung ngerasa kecil. Telat. Tertinggal. Gagal.
Padahal... aku juga udah berusaha.
Tapi entah kenapa, perasaan itu gak pernah hilang:
“Kenapa hidupku gak secepat mereka?”
Sampai akhirnya aku belajar satu hal yang mengubah cara pandangku:
gak semua orang punya garis start yang sama, dan gak semua orang harus finish di waktu yang sama. So, beb di tulisan kali ini lagi-lagi aku curhat tentang penerimaan diri sendiri dengan apapun yang aku dapatkan di dalam hidup. Shall we start now ...
Self-Worth Itu Bukan Buat Dipamerin, Tapi Dikenali dan Diterima
Senin, 23 Juni 2025
“Self-worth bukan hasil dari seberapa sibuk kamu. Tapi dari seberapa kamu kenal dan nerima dirimu sendiri, apa pun kondisinya.” Pernah gak sih kamu ngerasa lebih berharga saat punya pencapaian tertentu? Waktu dapet promosi, dipuji atasan, atau punya banyak pekerjaan yang ‘kelihatan penting’?
Surat Untuk Diri Sendiri 10 Tahun Lalu: Kamu Udah Bertahan, Sekarang Saatnya Bertumbuh
Jumat, 20 Juni 2025
Kalau bisa peluk kamu di masa itu, aku bakal bisikin: 'Kamu gak harus selalu kuat kok, yang penting terus hidup. Bertahan pun bentuk kemenangan.’ Yes beb, di tulisan kali ini aku beneran mau curhat se-real mungkin tentang gimana aku berterimakasih sama diri ini 10 tahun yang lalu karena udah mau bertahan dan sekarang saatnya bertumbuh menjadi manusia yang bisa menerima semua tanpa tapi. Shall we start now ...
Ternyata Gak Apa-Apa Kok, Gak Selalu Jadi yang Paling Keren
Kamis, 19 Juni 2025
Dulu, aku sibuk banget ngebuktiin diri.
Tulisan ini adalah catatan jujur tentang transisi itu. Dari versi diriku yang haus validasi, ke versi yang sekarang lebih butuh kedamaian. Gak sempurna. Tapi jujur. Dan jauh lebih hidup. So, shall we start now ....
Ternyata… Aku Pernah Jadi Orang yang Gak Aku Suka (dan Ini Cara Aku Berdamai)
Rabu, 11 Juni 2025
Pernah gak kamu scroll medsos, baca postingan seseorang, terus mikir, "Ih kok nyebelin banget sih gaya ngomongnya?" Terus tiba-tiba… kamu keinget, "Lah, dulu aku juga pernah kayak gitu." Well, tulisanku kali ini sebenarnya refleksi jujur tentang fase hidup yang penuh ego dan defensif. Tentang bagaimana kita semua pernah jadi versi diri yang gak kita banggakan, tapi tetap layak tumbuh dan memaafkan diri sendiri. So yes beb, shall we start now ....
Ternyata Usia 40-an Gak Serem, Cuma Butuh Versi Diri yang Lebih Jujur
Selasa, 10 Juni 2025
“Katanya, usia 40 itu titik balik. Tapi bagiku, justru ini titik tumbuh. Tempat di mana luka-luka lama bukan lagi tempat tinggal, tapi jadi bahan belajar. Tempat di mana tubuh gak lagi jadi ajang kompetisi, tapi jadi rumah yang perlu dirawat. Tempat di mana kita mulai gak ngoyo ngejar validasi, karena yang paling penting sekarang: damai sama diri sendiri.” Well, di tulisan kali ini aku akan bener-bener naked truth tentang gimana sih rasanya menginjak usia 40? Shall we start now beb ...
Kalau Waktu Bisa Diulang, Ini 3 Hal yang Akan Aku Lakuin Lebih Awal
Rabu, 04 Juni 2025
Kadang saat lagi ngopi trus bengong sendiri, pikiranku suka melayang ke masa lalu. Bukan karena pengen balik ke sana, tapi karena kepikiran, “Kalau waktu bisa diulang… kira-kira aku bakal ngelakuin apa lebih awal, ya?” Well, di artikel kali ini aku akan sedikit berangan-angan kalau waktu bisa diulang, 3 hal ini akan aku lakuin dari awal sih. Shall we start now ...