Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Senin, 14 Juli 2025

Aku tumbuh di rumah yang tidak terlalu akrab dengan hewan peliharaan. Bukan karena tidak suka, tapi karena Mama sangat menjaga kebersihan. Jadi, waktu teman-temanku sibuk cerita soal kucing yang suka tidur di pelukannya, atau anjing yang setia menunggu pulang kerja, aku cuma bisa membayangkan rasanya. Well, di tulisan kali ini aku mau bahas tentang gimana anabul bisa jadi teman hidup bahkan membuat hidupmu lebih berarti. So shall we start now ....

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Namun, pengalaman berbeda datang waktu aku tinggal di rumah kontrakan bareng dua teman saat kerja di luar kota. Salah satunya punya kucing bernama Nala, jenis kampung biasa tapi karakternya luar biasa. Sejak itu, aku menyadari bahwa punya hewan peliharaan itu bukan sekadar punya makhluk lucu di rumah. Ada dinamika, ada tanggung jawab, ada pelajaran soal empati dan konsistensi yang tak terucap.

Nala mengubah ritme harian kami. Dari yang biasanya bangun langsung nonton TV atau scroll TikTok, kami jadi terbiasa menyendok makanan kucing dulu, ganti pasirnya, main sebentar agar dia nggak bosan. Aku yang tadinya agak cuek, jadi lebih sensitif terhadap kebutuhan makhluk lain.

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Tapi pengalaman paling berkesan justru datang dari rumahku sendiri. Aku, suamiku, dan anak kami, Darell, pernah memelihara ayam dan kelinci. Dua kali malah, kami rawat anak ayam dari kecil, diberi makan tiap hari, dibersihkan kandangnya, sampai tumbuh besar. Dan saat sudah waktunya, ayam itu kami potong sendiri untuk dimakan. Rasanya ada ikatan emosional, antara merawat dan merelakan. Bukan perkara mudah, tapi itu juga jadi pelajaran buat Darell tentang siklus hidup dan tanggung jawab.

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Kelinci juga pernah kami pelihara. Lucu, menggemaskan, tapi butuh perhatian ekstra. Sayangnya, ketika kami sedang repot dan kurang awas, kelincinya sakit dan nggak bertahan lama. Dari situ kami belajar bahwa merawat makhluk hidup butuh kesiapan penuh, bukan cuma karena lucu-lucuan semata.

Darell sendiri paling suka sama kucing. Bahkan dari kecil dia sudah sering minta pelihara. Tapi sampai sekarang, aku dan suamiku belum mengizinkan. Bukan karena nggak sayang, tapi karena tahu betul bahwa tanggung jawab merawat kucing itu besar. Kita semua sibuk, dan kami belum yakin bisa konsisten menjaganya. Kami ingin, kalau nanti kami pelihara lagi, benar-benar siap lahir batin.

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Meski belum pernah memelihara kucing secara penuh, kami pernah merawat kucing liar yang sering datang ke teras rumah. Kami beri makan, dirawat sampai sehat, dan bulunya jadi gemoy banget. Tapi seperti cerita klasik pemilik kucing lainnya, pas udah gemuk dan bahagia, dia malah kabur. Hilang begitu saja. Darell sedih banget.

Manfaatnya? Banyak. Energi rumah jadi hangat, ada yang disambut saat pulang. Stres pun lebih mudah reda saat lihat tingkah lucu hewan-hewan itu. Bahkan kami jadi lebih rajin bersih-bersih rumah karena takut ada bulu atau sisa makanan berserakan.

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Tapi, tentu ada tantangannya. Hewan bisa jatuh sakit dan butuh biaya. Belum lagi saat mereka rewel atau buang air sembarangan. Dan paling sedih saat mereka hilang atau meninggal. Rasanya seperti kehilangan anggota keluarga sendiri.

Buatku, meski belum punya peliharaan tetap sekarang, tapi pengalaman bersama hewan-hewan itu sudah banyak memberi pelajaran. Bahkan sekarang aku lebih peduli terhadap hewan liar, seperti rutin kasih makan kucing di parkiran kantor atau sekadar nggak mengusir mereka saat tidur di teras.

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Memelihara hewan memang bukan untuk semua orang. Tapi merawat, memberi makan, dan memanusiakan makhluk hidup lain itu bisa dimulai dari hal kecil. Dan kalau kamu belum siap punya peliharaan, mungkin kamu bisa mulai dengan menyisihkan uang untuk shelter, atau cukup tidak menyakiti mereka yang berkeliaran di sekitar rumahmu.

Karena, seperti manusia, hewan pun ingin hidup tenang. Dan kadang, mereka bisa mengajarkan kita cara untuk menjadi manusia yang lebih baik, tanpa satu pun kata.

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)