Sebagai seorang ibu bekerja dengan anak laki-laki yang kini duduk di kelas 8 SMP, aku mulai merasakan riuhnya fase pencarian sekolah lanjutan. Bukan sekadar mencari sekolah “favorit”, tapi tempat yang benar-benar bisa jadi ladang tumbuh Darell. Sebuah tempat yang tidak hanya menilai dari angka di rapor, tetapi juga menghargai proses, karakter, dan keunikan setiap anak. Well moms, di tulisan kali ini aku akan membahas terkait, 'Kiat Memilih Sekolah Terbaik untuk Anak: Bukan Sekadar Nilai, Tapi Tempat Tumbuh yang Tepat', shall we start now ....
Maka ketika melihat flyer webinar dari PMT Ar-Rahmah Kota Tangerang bertema “Kiat Sukses Memilih Sekolah Terbaik untuk Anak” dan “Sekolah Terbaik Membentuk Karakter, Bukan ‘Angka’”, aku langsung daftar. Webinar ini terasa seperti jawaban dari keresahan hati seorang ibu yang ingin mendampingi anaknya tumbuh optimal di masa remajanya.
Sekolah Ideal Itu Harus Sejalan dengan Nilai Keluarga
Dalam sesi bersama Mr. Zayn Ali, seorang praktisi pendidikan, aku diingatkan kembali: “Sekolah terbaik itu bukan yang terfavorit, tapi yang paling sesuai dengan value dan kebutuhan anak.”
Beliau mengajak kami para orang tua untuk tidak hanya berfokus pada ranking atau fasilitas fisik, tapi menyelami software-nya—yakni paradigma pendidikannya, karakter guru, hingga apakah sekolah tersebut menghargai kecerdasan majemuk atau tidak.
Mr. Zayn juga menekankan pentingnya melibatkan anak dalam proses memilih sekolah. Jangan sampai anak justru merasa sekolah sebagai “penjara waktu”. Aku langsung membayangkan Darell, anakku yang lebih suka eksplorasi dan praktik langsung daripada menghafal. Ini jadi catatan penting bagiku: sekolah SMA nanti harus bisa memfasilitasi gaya belajar Darell yang aktif, kreatif, dan butuh ruang berkembang.
Sekolah yang Membentuk Karakter, Bukan Mengejar Nilai
Sesi kedua yang paling mengena adalah bersama Intan Erlita M.Psi., Psikolog. Beliau dengan tegas bilang, “Karakter adalah fondasi. Angka hanyalah data.”
Duh, langsung jleb. Sebagai ibu yang pernah terjebak dalam ambisi nilai sempurna untuk anak, aku jadi sadar: justru di masa remaja ini anak butuh ruang untuk belajar tentang tanggung jawab, kejujuran, rasa percaya diri, dan empati.
Karakter-karakter inilah yang harus dibentuk dari proses pendidikan, bukan dari angka di rapor semata. Mbak Intan juga membagikan banyak insight soal bagaimana sekolah yang sehat secara psikologis bisa jadi safe place bagi anak-anak kita. Tempat di mana mereka boleh gagal, belajar dari kesalahan, dan didampingi untuk bertumbuh.
Mengapa Aku Tertarik dengan PMT Ar-Rahmah?
Dari kedua webinar ini, aku juga jadi lebih mengenal PMT Ar-Rahmah Kota Tangerang. Ternyata bukan sekadar sekolah berbasis Islam biasa, tapi memiliki pendekatan pendidikan yang holistik, personalized, dan berbasis karakter.
Beberapa hal yang membuatku tertarik:
Kesimpulan: Sekolah Terbaik Itu Tempat yang Membantu Anak Menemukan Dirinya
Setelah mengikuti webinar ini, aku semakin yakin bahwa tugas orang tua bukan mencarikan “sekolah unggulan”, tapi membantu anak menemukan tempat terbaik untuk mengenal potensi dirinya.
Dan buatku, sekolah seperti PMT Ar-Rahmah Kota Tangerang layak dipertimbangkan. Tidak hanya dari sisi kurikulum, tapi juga dari nilai, pendekatan karakter, dan kepedulian pada perkembangan emosional anak.
Dan jangan lupa tonton siaran ulang webinar di YouTube PMT Ar-Rahmah Kota Tangerang, siapa tahu bisa jadi panduan untuk perjalanan penting ini.
Darell sendiri mulai tertarik ketika aku ceritakan bahwa ada sekolah yang gak terlalu menuntut ranking, tapi justru ingin tahu: “Kamu suka apa?” dan “Mau jadi apa?”.
Jika kamu suka tulisan ini dan merasa relate, share ke sesama orang tua yang juga sedang galau cari sekolah buat anaknya, ya! Karena parenting memang perjalanan kolaboratif.
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)