Pernah gak sih kamu scroll media sosial lalu ngerasa insecure karena postingan orang-orang yang terlihat "sukses banget"? Mereka keliling dunia, punya usaha sendiri, rumah estetik, tas branded, pasangan romantis, anak-anak lucu, sampai karier yang melejit kayak roket. Lalu kamu lihat diri sendiri: masih jungkir balik di rutinitas, deadline kerjaan gak ada habisnya, cicilan masih setia setiap bulan, dan healing pun belum sempat. Rasanya pengen nyerah aja, karena kayaknya sukses tuh jauh banget dari genggaman.
Tapi makin ke sini, aku belajar pelan-pelan untuk redefinisi arti sukses itu sendiri. Gak cuma dari apa yang bisa diukur dengan uang atau pencapaian karier, tapi dari hal-hal kecil yang selama ini sering kita anggap biasa aja padahal luar biasa banget.
Sukses Versi Dulu: Tentang Materi dan Validasi
Dulu, aku pikir sukses itu ya punya gaji gede, bisa belanja tanpa mikir dua kali, diundang ke acara-acara penting, dan dikenal orang banyak. Aku kejar itu semua, kerja keras, multitasking, bahkan sampai burnout. Rasanya bangga saat orang lain bilang, “Wah keren ya sekarang!” Tapi setelah itu, seringkali aku pulang ke rumah dengan tubuh lelah, hati kosong, dan kepala penuh kecemasan.
Ternyata, validasi eksternal itu candu. Dan tanpa sadar, aku jadi kehilangan koneksi dengan diri sendiri. Iya, dompet penuh, tapi hati seringkali kosong.
Sukses Versi Sekarang: Bisa Bertahan dan Tetap Bernyawa
Sekarang, definisi sukses buatku jauh lebih dalam dan sederhana. Bisa bangun pagi dalam keadaan sehat dan waras, bisa makan bareng keluarga walau cuma di rumah, bisa menyelesaikan kerjaan dengan hati lega, bisa ngobrol jujur sama teman tanpa topeng, bahkan bisa menangis tanpa harus minta maaf—itu semua adalah kesuksesan juga.
Aku pernah ada di fase kehilangan arah, ngerasa capek banget, gak percaya diri, dan ngerasa tertinggal jauh dari orang lain. Tapi aku tetap bertahan, tetap hidup, tetap belajar untuk baik sama diri sendiri. That’s a freaking success.
Sukses Memberikan Impact
Ada satu pengalaman yang selalu aku ingat: waktu itu aku membuat campaign konten sosial yang tujuannya bukan untuk viral, tapi buat nyentuh hati orang. Aku gak nyangka, ada DM masuk dari salah satu followers yang bilang, “Kak, terima kasih ya, kontennya nyelametin aku hari ini. Aku tadinya pengen nyerah, tapi abis baca caption Kakak, aku nangis dan ngerasa dimengerti.”
Itu momen yang bikin aku sadar: sukses bukan cuma saat kita dapat applause dari banyak orang, tapi saat satu orang aja bisa merasa lebih baik karena kehadiran kita.
Sukses Selesaikan Kewajiban Tanpa Mengeluh
Di kantor, kadang aku merasa kerjaanku gak terlihat. Tapi ketika aku berhasil menyelesaikan laporan yang rumit, atau bantuin rekan kerja tanpa harus diminta, aku tahu aku udah berkontribusi. Sama halnya dalam keluarga—ketika aku bisa ngurus anak, ngatur rumah, sambil tetap kerja, walau gak ada yang ngasih penghargaan, itu adalah bentuk sukses yang nyata dan bermakna buatku.
Sukses Bukan Kompetisi, Tapi Perjalanan Personal
Aku belajar bahwa sukses bukan kompetisi lari siapa cepat dia menang. Tapi lebih kayak perjalanan mendaki gunung. Kita bisa berhenti sebentar, istirahat, nikmatin pemandangan, bahkan turun dulu kalau butuh. Karena tiap orang punya medan yang beda, stamina yang beda, dan tujuan yang gak selalu sama.
Makanya, aku sekarang lebih fokus ke pertanyaan: “Apakah hari ini aku udah jadi versi lebih baik dari diriku kemarin?” Kalau iya, itu udah cukup.
Makna Kesuksesan yang Lebih Luas
Sukses itu juga tentang jadi orang baik. Tentang gak pelit berbagi ilmu. Tentang sabar saat disalahpahami. Tentang tetap rendah hati saat diberi kemudahan. Tentang bantuin teman yang kesusahan, walau kita juga gak lagi berada di puncak.
Karena kalau rezeki itu titipan, maka kebermanfaatan adalah pesan moral dari Sang Pemilik Titipan. Dan kesuksesan sejati bukan sekadar tentang apa yang kita punya, tapi tentang apa yang bisa kita berikan.
Akhir Kata: Yuk, Redefinisi Sukses
Kalau kamu lagi merasa belum cukup sukses, mungkin kamu cuma butuh sudut pandang baru. Coba lihat lagi sekelilingmu—keluarga yang sayang, teman yang peduli, tubuh yang masih bisa diajak bekerja sama, waktu luang untuk menulis, mendengar, atau mencinta. Semua itu juga bagian dari sukses.
Jadi, yuk kita ubah definisi sukses jadi lebih manusiawi dan menyeluruh. Karena sukses bukan cuma tentang sampai di puncak, tapi tentang tetap kuat walau sedang mendaki.
Kalau kamu, makna sukses yang paling berharga dalam hidupmu apa?
Kalau kamu setuju sama tulisan ini, yuk bagikan ke teman-temanmu yang mungkin lagi butuh perspektif baru soal kesuksesan. Karena bisa jadi, lewat tulisan ini, kita sedang berbagi cahaya di tengah gelapnya perjalanan orang lain.
Jadi, yuk kita ubah definisi sukses jadi lebih manusiawi dan menyeluruh. Karena sukses bukan cuma tentang sampai di puncak, tapi tentang tetap kuat walau sedang mendaki.
Kalau kamu, makna sukses yang paling berharga dalam hidupmu apa?
Kalau kamu setuju sama tulisan ini, yuk bagikan ke teman-temanmu yang mungkin lagi butuh perspektif baru soal kesuksesan. Karena bisa jadi, lewat tulisan ini, kita sedang berbagi cahaya di tengah gelapnya perjalanan orang lain.
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)