Semua Tentang Anemia yang Wajib Kamu Ketahui

Senin, 22 Februari 2021

Mengalami anemia selama pra remaja, remaja, dan dewasa membuatku kesulitan untuk menambah berat badan. Tak hanya itu, aku juga sering pingsan dan merasa lemah karena kelelahan akibat anemia yang aku derita. Meski aku cukup aktif ikutan banyak aktifitas dari SD hingga SMA tetap saja anemia ini membatasi gerakanku. Karena itu, aku ingin sekali berbagi pengalaman berhasil melalui anemia dan menceritakan semua tentang anemia yang wajib kamu ketahui. So, let's we start now...

Anemia Defisiensi Zat Besi

Tentang Anemia

Umumnya penderita anemia sering merasa lemah, lesu, dan letih serta kepala pusing berkunang-kunang. Yang paling terlihat yaitu wajahyang pucat, bawaannya lemas terus. Aku merasakan hal ini sejak usia SD, bisa tiba-tiba pingsan aja gitu. Dan susah sekali untuk naik berat badan, seringnya malah berat badan stagnan bahkan turun. 

Anemia merupakan kondisi dimana tubuh tidak memilki cukup sel darah merah yang sehat atau hemoglobin untuk membawa oksigen yang memadai ke seluruh tubuh. Nah, hemoglobin ini adalah bagian utama dari sel darah yang mengikat oksigen. 

Jika terjadi penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin di bawah normal amak organ atau sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen sesuai yang dibutuhkan. Hal tersebut menyebabkan anemia yang membuat tubuh tidak akan mendapatkan oksigen sesuai yang dibutuhkan sehingga tubuh menjadi mudah lelah dan lemah karena organ tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Anemia Defisiensi Zat Besi

Anemia Defisiensi Zat Besi

Tubuh yang tidak mendapatkan cukup darah yang kayak oksigen akan mengalami anemia. Akibatnya, seseorang mungkin akan merasa lemah atau lelah. Selain itu, gejala lain mungkin muncul adalah sesak, napas, pusing, atau sakit kepala.

Faktor Risiko Anemia

Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangkap panjang dengan tingkat keparahan bisa ringan sampai berat. Aku jadi ingat saat nyokap mengalami serangan anemia yang cukup dashyat hingga membuatnya gak bisa bangun dari tempat tidur bahkan muntah beberapa kali. Iya, mamahku juga mengidap penyakit anemia sejak ia gadis dan sepertinya anemia itu diwariskan ke aku. 

Sedangkan aku, saat asik beraktivitas di sekolah tiba-tiba kepala seperti berputar-putar membuatku pusing dan akhirnya pingsan. Serangan itu ternyata akibat dari penyakit anemia yang aku derita. Rasanya gak cukup sekali aku langganan ke dokter untuk mengatasi anemiaku ini. Hingga terpaksa aku konsumsi banyak makanan yang mengandung zat besi tinggi untuk membantu menaikan hemoglobin dalam tubuhku ini. Meski sebenarnya aku gak terlalu suka makanan tersebut. 

Anemia Defisiensi Zat Besi



Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia:
1. Kurang asupan maknana yang mengandung vitamin B12, zat besi dan folat.
2. Mengalami masalah pencernaan
3. Menstruasi
4. Penyakit kronis
5. Kehamilan
6. Faktor keturunan
7. Faktor usia

Anemia Defisiensi Zat Besi


Dalam kasusku, anemia ini warisan dari nyokap atau faktor keturunan. Oia, ada tiga kondisi yang bisa menjadi penyebab terjadinya anemia, yaitu: 
  • Produksi sel darah merah yang kurang
  • Kehilangan darah secara berlebihan
  • Hancurnya sel darah yang terlalu cepat. 

Penyebab Anemia

Kekurangan sel darah merah adalah penyebab anemia. Sel darah dibentuk secara teratur di dalam sumsum tulang. Nah untuk membentuk hemoglobin dan sel darah merah, tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12, asam folat dan nutrisi lain yang dikonsumsi sehari-hari dalam piringmu.

Berikut beberapa tipe anemia berdasarkan penyebabnya:
  • Anemia akibat kekurangan zat besi yang membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin. 
  • Anemia pada masa kehamilan, kebutuhan henmoglobin meningkat saat hamil sehingga membutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin., yaitu zat besi, vitamin B12, dan asa folat.
  • Anemia akibat perdarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam waktu lama atau terjadi seketika.
  • Anemia aplastik terjadi ketika pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal.
Anemia Defisiensi Zat Besi
  • Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infgeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan. 
  • Anemia akibat penyakit kronis dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang.
  • Anemia sel sabit (sickle cell anemia) disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin.
  • Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi hemoglobin, seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi yang sama.

Kampanye Memutus Mata Rantai Anemia Lintas Generasi dari Danone & Indonesian Nutrition Association (INA)

Sebagai bentuk upaya kontribusi dalam peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya nutrisi dan edukasi lintas generasi untuk mewujudkan Indonesia, Danone dan Indonesia Nutrition Association (INA) mengadakan webinar yang bertajuk, "Putuskan Mata Rantai Anemia, Menghadirkan Indonesia yang Sehat dan Kuat" bertepatan dengan momentum perayaan Hari Gizi Nasional. 

Dalam webinar tersebut yang aku tonton di Youtube Nutrisi Bangsa beberapa hari yang lalu, menghadirkan narasumber Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi.,Sp.G selaku Spesialis Gizi Klinik dari Indonesian Nutrition Association (INA)  dan Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin. 

Anemia Defisiensi Zat Besi

Dr. Diana memaparkan, untuk memutus mata rantai anemia atau Anemia Defisiensi Zat Besi (ADB) pada lintas generasi perlu upaya bersama. Iya, sangat kita bersama-sama perlu memutus rantai anemia karena seseorang yang kekurangan zat gizi mikro seperti anemi atau ADB berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah atauu BBLR, stunting, komplikasi saat melahirkan, dan risiko lainnya. 

Jadi anemia bukan sekedar lesu, letih, lemah aja, tapiefeknya begitu membahayakan nyawa. Bahkan jika tidak diberikan pemaparan yang detil secara luas ke masyarakat, mata rantai ADB ini bisa mempengaruhi generasi-generasi selanjutnya. 

Mengutip dari data Riskesdas 2018, angka stunting di Indonesia mencapai 30,8% dan telah mencapai peringkat 4 dunia. Sedih banget gak sih? Sedangkan 48,9% ibu hamil, 32% remaja usia 15-24, dan 38,5% balita mengalami anemia. Secara global, sekitar 50-60% angka anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi atau biasa disebut Anemia Defisiensi Besi (ADB).

Anemia Defisiensi Zat Besi


Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Indonesian Nutrition Association, Diana Sunardi mengatakan saat ini Indonesia masih menghadapi tiga beban masalah gizi yaitu stunting, wasting, dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia. DImana Danone menilai, isu pemenuhan malnutrisi masih menjadi ancamang kesehatan jangka panjan bagi masyarakat Indonesia. Masalah gizi, baik gizi kurang atau gizi lebih, dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit lain, khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular.

Kondisi ADB pada kehamilan usia remaja juga rentan terhadap keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, urgensi perbaikan gizi masyarakat sebaiknya difokuskan pada 1000HPK dan usia remaja. Lebih lanjut, kondisi ADB yang terjadi pada penderita membawa pengaruh jangka pendek dan jangka panjang bagi tiap-tiap generasi. 

Anemia Defisiensi Zat Besi

Jika ditarik benang merah, kondisi ini merupakan ancaman besar mengingat dampaknya terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Di sisi lain, negara dituntut untuk dapat menciptakan generasi dengan daya saing global, sehingga terdapat urgensi untuk memutus mata rantai anemia lintas generasi.

Putuskan Mata Rantai Anemia, Menghadirkan Indonesia yang Sehat dan Kuat

Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidi menyampaikan, hal ini sejalan dengan visi "One Planet, One Health" untuk membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat melalui nutrisi dan hidrasi sehat maupun program berkelanjutan. Danone Indonesia berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghentikan ancaman anemia pada lintas generasi. 

Danone menyediakan inovasi nurtisi yang dapat membantu pemenuhan zat besi serta mendukung penyerapan zat besi pada anak berusia diatas satu tahun. Selama bertahun-tahun, Danone Indonesia telah mendukung 4 fasilitas pendidikan yang berfokus pada kesehatan dan gizi. Melalui program Duta 1000 Pelangi, Danone Indonesia memberikan bantuan kepada karyawan dan masyarakat sekitar tentang masalah gizi dan kesehatan dalam 1000 hari pertama kehidupan. 

Anemia Defisiensi Zat Besi


Lalu dalam upaya untuk mengatasi masalah defisiensi mikro nutrien, Danone Indonesia juga gencar melakukan Aksi Cegah Stunting, Gerakan Ayo Minum Air (AMIR), Kampanye Isi Piringku, dan program Warung Anak Sehat yang memberdayakan pengelola kantin sekolah untuk menyediakan pangan sehat bagi siswa. 

Sementara itu, terkait dengan Hari Gizi Nasional, Danone bekerja sama dengan Indonesia Nutrition Association (INA) memperluas upaya promotif preventif mengatasi anemia lintas generasi melalu serangkaian acara, yaitu webinar untuk publik di Youtube Nutrisi Bangsa, diskusi podcast yang akan dirilis di Spotify dan Youtube Nutrisi Bangsa, serta kompetisi menulis dan fotografi untuk berbagai kategori peserta. 

Anemia Defisiensi Besi 

Anemia Defisensi Besi adalah salah satu jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi sehingga terjadi penurunan jumlah sel darah merah yang sehat. Saat tubuh mengalami anemia defisiensi besi, maka sel darah merah juga mengalami kekurangan pasokan hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dalam sel darah merah untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. Tanpa pasokan oksigen yang cukup dalam darah, tubuh tidak mendapat oksigen yang memadai sehingga dapat merasa lemas, lelah, dan sesak napas. 

Pada dasarnya, penyebab anemis defisiensi besi bervariasi. Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi yang cukup, sehingga tubuh tidak bisa menyerap zat besi dan kehilangan zat besi melalui darah atau saat seseorang hamil. 

Anemia defisiensi besi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak dan kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Anemia bisa menyebabkan anak mengalami gejala merasa lelah, lemas, hingga sesak napas. Penanganan anemia defisiensi besi bisa dilakukan dengan cara mengembalikan atau meningkatkan kadar zat besi di dalam tubuh. 

Anemia Defisiensi Zat Besi

Salah satu caranya yaitu dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan zat besi, seperti daging merah, ayam, dan ati ayam, kacang-kacangan, makanan laut, sayuran berdaun hijau, serta sereal yang diperkaya zat besi.

Nah, agar penyerapan zat besi dari makanan terjadi secara maksimal, pastikan anak juga mengonsumi makanan yang mengandung Vitamin C. Selain itu, hindari mengonnsumsi makanan atau minuman yang bisa menghambat penyerapan zat besi serta makanan yang banyak mengandung asam fitat. Disarankan juga jangan berlebihan memberi susu pada anak, terkhusus usia 1 sampai 5 tahun, anak jangan diberi susu lebih dari 710ml per hari. 

Anemia Defisiensi Zat Besi

Kesimpulan

Mengingat bahaya dari anemia pada lintas generasi, karena itu sudah menjadi tugas kita bersama menginformasikan hal ini dan menyebarkannya ke seluruh masyarakat dimulai dari dalam rumah, sekitar rumah ataupun bisa juga bagikan tulisan dan konten di media sosial atau blog mengenai hal ini. 

Perhatikan asupan nutrisi dalam isi piring makanan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga tepat dan sesuai, sehingga pemenuhan nutrisi untuk meningkatkan penyerapan zat besi dapat terpenuhi dengan baik. 

Butuh waktu puluhan tahun untuk aku mengatasi penyakit anemia yang diderita selama ini, untuk itu aku menulis semua tentang anemia yang wajib kamu ketahui agar bisa mengetahui cara mengatasi dan mencegahnya sebelum terjadi. 










128 komentar

  1. Bersama² kita berupaya untuk putus mata rantai anemia ini ya Mba.
    Karena memang Indonesia sehat dan kuat harus diwujudkan dgn semangaattt

    BalasHapus
  2. Bener banget tuh, buat kita wanita anemia ini emang tetep harus dihati-hati ya dan dicegah. Apalagi untuk wanita hamil dan saat menstruasi. Maenjaaga makanan juga penting supaya tetap terhindar dari penyakit anemia ini

    BalasHapus
  3. Aku tu merasa prihatin kalo anak sampai terserang anemia. DI satu sisi anak emoh makan sayur ya kan. Jadi Emak pun harus putar otak nih supaya anak nggak kekurangan zat besi dalam tubuh juga nggak terserang anemia.

    BalasHapus
  4. memang di Indonesia masih ada problem stunting, wasting, dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.

    Untuk anemia kurasa kayak pola makan dan pola tidur which is gaya hidup ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. anemia itu bukan penyakit ya,
      malah lebih ke gaya hidup aja - kalo makan tidur cukup biasanya sih tidak terjadi

      Hapus
  5. Semoga dengan adanya campaign memutus mata rantai anemia ini, kondisi kesehatan masyarakat semakin baik yaa..karena diharapkan nantinya masy akan semakin sadar menjaga pola makan dan gaya hidup mereka menuju ke yang lebih sehat

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah aku ngga pernah mengalami anemia namun bagus untuk tau penyebab dan tanda - tanda anemia serta cara mencegahnya

    BalasHapus
  7. adikku nih kak aie terkena anemia sejak sekolah jadi gak bisa capek bisa langsung drop kesehatannya. jadi harus benar-benar dijaga pola makannya agar menjaga kesehatannya juga

    BalasHapus
  8. Anemia tidak bisa disepelekan ya, selain menerapkan gaya hidup sehat mesti perhatikan juga makanan yang dikonsumsi. Misalnya yang mengandung zat besi serta nutrisi lainnya seperti vitamin C yang dapat membantu tubuh untuk menyerap zat besi

    BalasHapus
  9. Setelah baca ini, saya jadi ngerasa, jangan-jangan saya anemia. Gejala yang saya rasakan hampir sama dengan yang disebutkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa coba dicek nih ke lab mungkin ya atau konsultasi dulu dengan dokter untuk lebih pastinya.. Semoga sehat selalu ya.. dari artikel ini kita jadi makin aware sama anemia

      Hapus
  10. Aku juga dulu kena anemia mbak, terus periksa ke puskesmas dikasih penambah darah gitu. Tanda awalnya pas habis duduk terus berdiri tuh pusing. Dulu enggak tau banyak soal anemia, dampak jangka panjangnya apa juga ga terlalu paham. Semoga dengan adanya kampanye memutuskan mata rantai anemia ini generasi muda dibawahku semakin paham tentang kesehatan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak bener banget, kalo kaya kita udah ngeh masalah anemia ini. bagi anak dan remaja tentu harus kita bantu ya, krn mereka pun belum tentu ngeh nih.

      Hapus
  11. Alhamdulillah kalau saya pribadi aman dari gangguan anemia, semoga anak-anak juga. Cuma dulu tetanggaku anemia berat. Sampai harus bolak-balik opname pas hamil anak pertama dan kedua. Habis lahiran juga kadang sampai lemes gitu. Emang kayaknya penyakit biasa aja, tapi ternyata efeknya gede juga ya. Berbahaya kalau dibiarin aja.

    BalasHapus
  12. Aku pernah sebulan bawaan lemes gitu, kemungkinan anemia karena kurang tidur dan pola makan yang tidak teratur. Iya nih sebisa mungkin asupan zat besi harus selalu ada biar tubuh nggak gampang lemas dan nggak anemia.

    BalasHapus
  13. Duh selama ini suka nggak notice sama anemia, padahal bahaya juga ya teh. Mulai aware lagi nih soal nutrisi makanan, apalagi selama WFH maunya jajan mulu. Makasih remeindernya.

    BalasHapus
  14. dulu, anakku sempat terdiagnosa kena ADB
    asli itu bisa menghambat tumbuh kembang anak, misalnya berat badannya ug katang bertambah

    BalasHapus
  15. Bahaya banget ternyata Anemia itu
    Sampai aku suka heboh sendiri di saat anak ada tanda dari yang dijelaskan dokter

    BalasHapus
  16. Ya Allah...ternyata efek kekurangan zat besi bisa berdampak panjang yaa...
    Artikelnya sangat edukatif, kak Aie...
    Suka banget bacanya. Jadi banyak introspeksi sebagai orangtua, menu apa yang harus disiapkan untuk pertumbuhan anak agar sehat dan bebas anemia.

    BalasHapus
  17. Dulu aku sering mba Andi, allhamdulillah sekarang nggak lagi
    dulu BBku aja 38 sekarang naik 43 stelah nikah alhamdulilah lebih sehat

    BalasHapus
  18. Masalah anemia ini harus lebih diedukasi yah supaya lebih banyak yang paham bahwa ini efeknya besar sekali yah.

    BalasHapus
  19. Anemia ini memang tidak bisa disepelekan karena anemia ini memang merupakan bisa menimpa semua orang juga

    BalasHapus
  20. Dulu suka salah persepsi mengira anemia itu kurang darah yang mirip-mirih tekanan darah rendah gitu. ternyata beda artinya ya. Anemia kekurangan zat besi dalam darah. Dulu juga sering menganggap sepele ternyata efeknya cukup serius juga..

    BalasHapus
  21. anemia ini ternyata bahaya banget jiki dibiarkan ya mak aie.. kita sebagai perempuan harus aware banget sama kondisi tubuh kita sendiri yaaa

    BalasHapus
  22. Saya baru paham kalau Anemia juga bisa nurun ke anak. Btw, saya juga suka pusing lemas gitu pas menstruasi, bisa jadi karena anemia ya mbak. Saya juga punya riwayat darah yang cenderung rendah, jadi hingga saat ini belum pernah ikutan donor darah karena katanya juga dilarang.

    BalasHapus
  23. heuheu aq baru tahu kalau efek anemia ini juga bisa ke anak kita yah kak aie, jadi sedini mungkin kita harus segera obati dan untuk kita yang tidak terkena anemia harus menjaga kondisi tubuh salah satunya dengan mengkonsumsi makanan bergizi

    BalasHapus
  24. Wah gak nyangka anemia jadi ancaman besar juga ya bagi kesehatan penduduk Indonesia jika kita tak berbenah.
    Bahayanya besar kalau kita gak aware.
    Makasih banyak sharing ilmunya, Mbak. Insyaa Allah bermanfaat untuk orang banyak :)

    BalasHapus
  25. Pas banget Mba aku juga lagi memikirkan gimana caranya memutus rantai anemia ini. Karena di 2 kehamilanku, aku mengalami anemia yang berakibat harus diinfus dengan zat besi. Rasanya lemas bukan main, padahal aku merasa nutrisiku sudah cukup zat besi namun ternyata masih kurang. Edukasi seperti ini sangat diperlukan ya Mba, terutama di daerah-daerah yang masih awam dengan informasi seputar kesehatan ibu dan anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurutku, keren banget Kampanye Memutus Mata Rantai Anemia Lintas Generasi dari Danone & Indonesian Nutrition Association (INA) ini Mba. Karena dampaknya untuk generasi penerus bangsa. Agar generasi penerus kita kelak menjadi generasi yang kuat. Karena bener banget deh kalau udah anemia itu loyo, gampang capek, lesu, nggak bisa produktif.

      Hapus
  26. aku punya hb rendah , jadi sering kliengan

    BalasHapus
  27. Ternyata sesak napas juga masuk, ya. Makash edukasinya tentang anemia, Mbak. Harus lebih perhatian lagi untuk atur menu isi piring.

    BalasHapus
  28. Aku kayaknya juga mengalami ini deh. Sejak kecil sampai remaja, sering banget berasa tiba-tiba pusing terutama kalau habis duduk atau jongkok gitu. Apalagi memang dari kecil aku ga doyan ikan dan susu, juga bahan pangan lainnya yang bagus untuk meningkatkan kadar hemoglobin tubuh. Untungnya kesini2 sudah mulai doyan dan serangan anemia ini udah tidak pernah terjadi lagi.

    BalasHapus
  29. Waah bagus dan menarik nih tema yang dibahas dalam kampanye ini, dan aku setuju sekali kalo edukasi tentang pentingnya nutrisi lintas generasi itu memanglah sangat penting

    BalasHapus
  30. Berbahayanya anemia ini yaaa...
    Aku sendiri pun masih juga menyajikan makanan yang apa adanya untuk keluarga. Harusnya bisa jadi lebih bervariatif agar kebutuhan zat besi terpenuhi.

    BalasHapus
  31. Aku dulu anemia pas hamil Mbak. Memang anemia nih paling sering terkena ke perempuan. Alhamdulillah baca info ini jadi makin paham.

    BalasHapus
  32. anemia itu gak bisa disepelein ya mbak karena dampaknya sangat besar apalagi buat bumil atau busui, remaja pun juga bahaya kalo sampe anemia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata semua orang, dari anak kecil hingga dewasa bisa terkena anemia ini ya. Efeknya pun cukup membahayakan kesehatan duuuhh.. Harus memperhatikan asupan gizi ya kalau begini.

      Hapus
  33. Makin disadarkan pentingnya menjaga diri agar nggak kena anemia. Makasih mba Andi, mulai dari sekarang kudu jaga badan biar nggak tumbang

    BalasHapus
  34. Kayknya acaranya seru ya mbak. Tapi memang informatif sekali sih ya. Pemenuhan zat besi harus diperhatikan untuk setiap manusia terutama perempuan karena ia adalah calon ibu. Apalagi ketika mengandung dan punya anak. Semua makanan harus menunjang kebutuhan zat besi ya

    BalasHapus
  35. Aku penyintas anemia krn dulu gak suka makan daging hahaha :P
    Dan memang agak berat saat hamil walau gk ada kekuhan berarti tapi ada risikonya.
    Makanya kalau ada tmn nikah aku minta bener2 cek dulu kondisinya supaya kalau ketauhan Hb rendah bisa segera cek cepet sblm hamil dan melahirkan soalnya gak cuma menyerang anak, dr sejak emaknya mengandung jg perlu diperhatikan.

    BalasHapus
  36. Itulah kenapa sebabnya ibu hamil selalu dikasih suplemen penambah darah ya sama dr kandungan. Biar ibu nggak anemia dan janin terjamin sehat. Dulu aku bingung, kenapa bumil selalu dikasih suplemen itu, hehe.
    Aku dulu rajin banget donor, darah selalu oke. Semakin kesini syarat HB nggak terpenuhi. Sedih. Harus perhatikan asupan makanan lagi nih... Terutama kecukupan zat besi.

    BalasHapus
  37. Anemia defisiensi besi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak dan kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Anemia bisa menyebabkan anak mengalami gejala merasa lelah, lemas, hingga sesak napas.

    Duh, edukasi semacam ini kudu nyampe ke semua ortu ya.
    Supaya generasi Indonesia sehaaattt dan merdeka dari anemia!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahaya banget ya ternyata kalau anemia ini terjadi pada anak-anak. Bisa menghambat pertumbuhan mereka.

      Hapus
  38. Sebenarnya aku suka khawatir dengan pertumbuhan tinggi dan berat badan anak kedua ku. Nggak sesuai dengan tabel nih kak. Tapi dari segi perkmbangan lainnya insyaallah aman.

    BalasHapus
  39. ini salah satu isyu yang lagi muter2 dikepalaku, apakah sudah cukup memberikan zat besi untuk keluarga? apalagi ke anak karena dia yang nantinya akan jadi generasi penerus.

    BalasHapus
  40. Bahaya banget ternyata Anemia, dulu aku gak bisa donor darah karena anemia, aku gak suka banget makan sayur, putar otak gimana biar terbebas dari anemia dan mau makan sayur. baca-baca gini jadi lebih ngerti juga tentang anemia

    BalasHapus
  41. Waktu SD aku mudah pucat tiap pemanasan olahraga. Apa itu tanda anemia ya? Tapi enggak pernah tes darah buat memastikan.

    Saat hamil barulah ketahuan kalau aku anemia. 2x hamil ya 2x anemia. Jadinya sampai sekarang aku minum suplemen penambah darah.

    BalasHapus
  42. Karena mual berkepanjangan, di trimester awal dulu aku sempat kena anemia pas hamil mba. Padahal rutin konsumsi suplemen penambah darah dan asam folat. Alhamdulillah ketika trimester berikutnya rasa pusing jauh berkurang, hasil lab bagus dan anakku lahir sehat mba.

    BalasHapus
  43. Anemia itu bener2 bikin pusing ya mba. Aku pun pernah pas smp. Tapi setelah itu nggak lagi. Eh pas hamil anak ke-3 waktu itu anemia lagi. Tapi nggak terasa pusing kayak dulu, entah kenapa. Baru ketauan pas cek dokter. Jadinya nyari2 buah bit, buat mengatasinya. Cepet banget naiknya. Alhamdulillah.
    Mudah2an sehat2 aja ya kita semuanya

    BalasHapus
  44. aku cukup paham nih soal anemia mba soalnya anakku pernah kena huhu dan cukup bikin stress siihhh...

    BalasHapus
  45. Anemia ini gak bisa disepelekan juga ya, nah iya sih memang harus memperhatikan makanannya juga nih. Karena dari buah dan sayur bisa membantu juga untuk meredakan anemia.

    BalasHapus
  46. Iya bener anemia itu lesu dan pusing, nggak bisa ngapa-ngapain. Malah pas hamil anak pertama, gara-gara anemia, disuruh caesar aja huhu.. Dan baru ketahuan ternyata anak juga nurunin bakat anemia. Makanya pas anak kedua, hamilnya kalau bisa jangan sampai anemia. Dijaga banget makannya asupan makanannya.

    BalasHapus
  47. Anemia banyak jadi perbincangan ya Mbak belakangan ini. Akupun waktu single sempat kena anemia alhasil pas Hamil sempat kurang HB nya alhamdulillah sekarang udah lebih baik.

    BalasHapus
  48. ternyata jenisnya anemia ada banyak ya, kirain anemia itu karena kurang darah aja.
    Saya waktu SMP juga punya teman yang sering pingsan, apalagi kalau pelajaran olahraga. Mungkin dia ini penderita anemia juga ya, soalnya wajahnya sering pucat juga

    BalasHapus
  49. Banyak yang masih menyepelekan anemia. Padahal dampak yang ditimbulkan anemia ini bisa bahaya ya, apalagi kalau dialami oleh bayi dan anak, bisa berpengaruh ke kecerdasan juga.

    BalasHapus
  50. Duluu banget waktu SD aku sering anemia. Rasanya ga enak. Sering kliyengan. Pas hamil, beneran dijaga banget jangan sampe kena anemia.

    BalasHapus
  51. Aku pun support untuk kita putus mata rantai terjadinya anemia ini, mengingat pengalaman sendiri yang rentan dengan anemia defisiensi zat besi sejak gadis yang dikarenakan mens-ku yang selalu melebihi batas normal. Hingga sekarang pun masih rentan, karenanya aku concern sekali terhadap Anak-anak yang jangan sampai mengalami hal yang sama. Salam dan semangat sehaaat.

    BalasHapus
  52. temanku baru ketahuan anemia waktu mau melahirkan jadilah ia pendarahan. Syukurlah ibu dan bayi selamat.
    That's why bumil penting banget screening Hb di tiap trimester supaya cepat ketahuan anemia atau tidak.

    BalasHapus
  53. Dulu jaman aku remaja, pernah periksa ke dokter kan ya, keluhannya pusing lemes dan gak bisa konsentrasi

    Dokter yang memeriksa langsung melihat di bawah mataku, dan katanya pucet warnanya kurang merah, loh bisa gitu yaa. Bisa ketahuan juga dari bawah mata itu loh, Kak

    BalasHapus
  54. banyak juga ya mbak, dampak negatif dari anemia ini
    makanya anemia nggak boleh dianggap enteng
    harus segera ditangani
    sangat penting untuk memutus rantai anemia

    BalasHapus
  55. Kita semua harus memutus mata rantai Anemia. Karena anemia itu bikin kita gak produktif, gampang lelah, lesu dan sebagainya. Dulu pas saya kecil, Mama saya juga kena Anemia, kalau udah gerak dikit langsung pusing dan sebagainya. Untungnya rajin minum suplemen penambah darah, jadi berangsur-angsur bebas dari Anemia.

    BalasHapus
  56. MasyaAllah dapet banget ilmu untuk jaga kesehatan apaalgi anemia ini yang nggak bisa disepelekan begitu saja ya Mba Andi.

    BalasHapus
  57. Huhu.. ini benar banget kak. Masalah anemia memang masih jadi masalah kesehatan yang banyak kejadiannya di Indonesia. Memang harus terus dikampanyekan agar masyarakat semakin tercerahkan

    BalasHapus
  58. Lagi gencar banget ya berbagai pihak kampanye penanggulangan anemia karena memang efeknya buruk ya... terima kasih pencerahannya say..

    BalasHapus
  59. Kalo hamil sih aku nggak pernah ngalamin anemia karena kan rutin ke dokter ya. Tapi tanpa sadar udah setua ini malah kena anemia. Nyaris pingsan, lemes, gak bisa berdiri apalagi jalan. Akhirnya dijemput sama anakku. Waktu itu sih lagi gowes sama suami, hihii

    BalasHapus
  60. Iya, dulu saya anggap kalau anemia cuma lesu biasa. Ternyata malah lebih dari itu, ya. Bisa membahayakan dan menghambat tumbuh kembang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti harus mulai bebenah lagi nih gaya hidupnya. Orang tua harus peduli akan hal ini. Jangan sampai anemia terjadi pada anak

      Hapus
  61. Orang2 dewasa tuh suka abai sm kesehatan mereka. Kadang udah menderita suatu penyakit baru deh sibuk cari solusi. Anemia ini bisa jadi silent killer ya kalo ga dicegah atau segera diatasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah aku udah setua ini juga bisa mengalami anemia, bahkan pernah nyaris pingsan. Badan lemes, mata berkunang-kunang, udah nggak punya kekuatan lah untuk berdiri apalagi jalan. Obatnya ternyata cukup minum suplemen kalo misalkan nutrisi kekurangan.

      Hapus
  62. Air putih ternyata membantu banget yaa buat memutus rantai anemia. Saya ngalami anemia pas hamil Adek Fi. Hb saya dibawah 10. Alhamdulillah anakku ga kenapa-kenapa dan cepat ketahuan. Soalnya kalau bumil kena anemia ini berbahaya banget. Ada 2 nyawa terancam.

    BalasHapus
  63. Jadi tercerahkan setelah menonton dan menyimak dengan saksam bagaimana upaya Danone dan dokter yang bekerja sama agar anemia menurun kasusnya

    BalasHapus
  64. baru aware tentang anemia ini setelah punya anak, dan ternyata penting banget ya untuk diperhatikan. Dan ternyata angka kejadiannya termasuk tinggi huhuuu

    BalasHapus
  65. Ngeri ya mbk dampak dari anemia ini, dampaknya bisa luas. Ibu hamil bisa berdampak ke tumbuh kembang si kecil. Untuk anak anak dampaknya bisa sampai ke akademik yang menurun. Jangan sampai anak anak kita kena anemia

    BalasHapus
  66. Acaranya sarat manfaat yang mba, jadi tahu banyak tentang anemia, ternyata tidak boleh diabaikan dan disepelekan ya.

    BalasHapus
  67. Sama-sama kita berjuaang untuk putuskan mata rantai anemia ya Mba Aie.
    Demi generasi Indonesia yang makin sehaaatt dan kuaaatt!

    BalasHapus
  68. Sehat-sehat Mbak Aie
    trus begitu anemia apa konsumsi suplemen tertentu? sampai sekarang juga kah?
    aku tuh masih menyusui kan ya jadi kadang merasa oleng, gitu, tapi waktu dicek alhamdulillah Hb OK.

    BalasHapus
  69. Waktu remaja aku juga kena anemia mbak. Sering lemah letih lesu, berkunang-kunang gitu. Bagian dalam kelopak mata juga pucat. Eh ternyata harus minum suplemen penambah darah. Enggak enak banget kena anemia. Badanku juga kurus pdhal udah makan banyak

    BalasHapus
  70. Anakku yang remaja aja dikasih tablet tambah darah loh di sekolahnya :) Tapi ini merupakan tanda yang baik sekali ya. Sekolah dan Puskesmas saling berkoordinasi demi memutus mata rantai anemia. Jangan lupa jaga pola makan dan rutin berolah raga :)

    BalasHapus
  71. Dulu, aku tuh takut banget loh Mbak, saat mendengar kata anemia. Entah kenapa banyangannya kan kekurangan darah, berarti dapat mengakibatkan hal-hal yang kurang baik untuk kesehatan

    Eh ternyata memang anemia harus ditangani dengan baik dan sebisa mungkin untuk digcegah ya.

    Salah satunya tentu mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi baik dan zat besi. Minum susu juga dapat mencegah anemia ya, kan y.

    BalasHapus
  72. Banyak sekali kontribusi Danone terkait penanganan anemia ini ya. Benar-benar bahaya dari anemia ada di lintas generasi, Maka sudah menjadi tugas kita bersama menginformasikan hal ini dan menyebarkannya ke seluruh masyarakat. Dan memulai pencegahan anemia dari rumah kita sendiri

    BalasHapus
  73. Aku pernah punya pengalaman anemia saat kehamilan ke tiga mbak. dan ini ternyata berpengaruh pada anak ketigaku, jadinya saat lahir dia juga anemia berat. jadi catetan banget deh soal anemia ini.

    BalasHapus
  74. Menstruasi teryata juga bisa menjadi penyebab terjadinya anemi ya mba. makasih informasinya mba. Biar main banyak melek dan perhatikan asupan zat besi dalam tubuh

    BalasHapus
  75. Yuk sama-sama ikut memutuskan mata rantai anemia. Dulu waktu remaja sering sih diingatkan soal anemia ini karena perempuan memang berisiko misalnya pas menstruasi atau kehamilan. Makanya diresepkan vitamin buat nambah darah

    BalasHapus
  76. Ngomongin soal anemia dan zat besi, aku jadi di keingat sama salah satu artis yang lagi hits di tanah air ya Bun... Tapi ya semoga kita semua dijauhkan dari segala macam penyakit...

    BalasHapus
  77. Ternyata bener ya apa yang dibilang bidan saya dulu kalau anemia bisa menurun, duh jadi nyesel dulu nggak rutin minum vitamjn pas hamil dan makan pun sembarangan hikss

    BalasHapus
  78. Butuh banget edukasi semacam ini untuk melawan anemia bersama2 yah mbaak
    Terutama bagi para orang tua supaya bisa lebih memperhatikan asupan gizi seimbang untuk anak, terutama asupan zat besi yah mbaak

    BalasHapus
  79. Aku punya teman kuliah duluuuuu tiap datang bulan sering pingsan, trus katanya mesti minum softdrink. Wah, ngeri banget pokoknya. Ternyata kondisi kayak gitu bisa anemia ya, terlihat jelas sekali tanda2nya. Mesti laebih waspada kita semoga dijauhkan dari anemia defisiensi besi.

    BalasHapus
  80. Sama-sama kita berjuaang untuk putuskan mata rantai anemia ya Mba
    Dibutuhkan kerjasama yg solid dari berbagai pihak utk lawan anemia
    Demi generasi Indonesia yang makin sehaaatt dan kuaaatt!

    BalasHapus
  81. Bener bgt anemia tuh gak bisa disepelekan, aku pernah mengalami anemia pas hamil anak kedua, baca ini makin ngerti dan aware sama anemia

    BalasHapus
  82. Anemia bisa menimpa siapa saja dan pasti akan mengganggu metabolisme tubuh. kudu bisa mewaspadai gejala sehingga dapat diambil tindakan segera

    BalasHapus
  83. Saya baru tau nih ternyata anemia tuh ada banyak tipenya ya berdasar penyebabnya...

    BalasHapus
  84. Daku juga mengalami anemia, yang nggak asik kalau pas bangkit berdiri, kleyengan, dan jadinya memang perlu penanganan mudah misalnya pakai suplemen

    BalasHapus
  85. saat remaja aku juga pernah kena anemia
    rasanya nggak enak banget, bawaannya pusing dan lemas
    makanya sekarang aku selalu berusaha untuk memenuhi gizi seimbang biar g anemia lagi

    BalasHapus
  86. Udah pernah ngalamin sendiri, begitu juga anakku pernah kena anemia jadinya paham bgt untuk menjaga asupan zat besi buat saya dan anak2

    BalasHapus
  87. mbaaa.. sereeemm bangett kalo tiba-tiba pingsan gitu..
    tapi kalau sekarang sudah sembuh kan ya mba??

    BalasHapus
  88. anemia penyakit yg byk diidap oleh lintas generasi, seharusnya pemahaman lebih mudah yah,,,justru itu qt hrs trs mengedukasi soal defisiensi zat besi

    BalasHapus
  89. penting banget nih infonya, mba..
    kadang kita ga aware ya sama asupan zat besi..
    padahal penting banget untuk mencegah anemia

    BalasHapus
  90. ternyata anemia ini banyak banget mudaratnya ya mba. sayangnya selama ini anemia ini dianggap remeh. Sayang sekali kalau dibiarkan, dan memang perlu edukasi dan kesepahaman bersama untuk lawan anemia ya

    BalasHapus
  91. Ternyata anemia bisa terjadi karena keturunan ya. Pantes ibu hamil suka di kasih vitamin zat besi gitu ya untuk mungkin biar gak anemia juga. Menstruasi juga wajib banget minum obat penambah darah.

    BalasHapus
  92. Aku dulu anemia krn gak suka makan daging hehe
    Soalnya saat kecil gigiku berantakan dan itu bikin aku agak malas ngunyah daging huhu dan akhirnya kena anemia
    Yg namanya nutrsi emang pentig banget utk mencegah terjadinya anemia ini khususnya kudu rajin makan makanan yg bergizi dan banyak mengandung zat besi

    BalasHapus
  93. Aku dulu pun jg pernah ngalami anemia ini kak. Sampai harus transfusi. Beberapa ampul tiap 3 bulan sekali. Menyiksa sekali.
    Gabisa bayangin kalo itu terjadi sama anak2 :(

    BalasHapus
  94. Anemia ini memang tidak bisa dianggap enteng. Apalagi bagi ibu hamil. Aku dulu dapat dokter obgyn yang cerewet banget ngingetin buat jaga asupan makanan agar tidak sampai kekurangan zat besi.

    BalasHapus
  95. Aq baru tau nih anak2 bisa kena anemia jugà, aq pikir Hanya org dewasa saja, thanks infonya

    BalasHapus
  96. Aku suka daging, banget.
    Dari dulu pengeen banget ngerasain yang namanya pingsan. Huhuu...segitunya yaa..
    Alhamdulillah,
    Pernah pingsan sekali dan di rumah. Digendong mas ke kamar dan dibiarin tidur.

    Ternyata gak enak mengalami anemia.

    BalasHapus
  97. Saya salah satu ibu yang konsern sekali dengan masalah anemia pada anak. Makanya saya jaga benar saat hamil sampai pra MPASI. Kesempatan emas mencegah anemia pada anak mulai dari ia menjadi embrio.

    BalasHapus
  98. duh, anemia ini ternyata masih jadi masalah besar ya di negara kita tercinta ini, yuk mulai dari diri kita dan keluarga, mulai penuhi kecukupan nutrisi terutama zat besi

    BalasHapus
  99. Aku pun punya anemia mbak. Tapi baru ngeh sama anemia justru setelah lahiran anak pertama. Aku harus transfusi darah 2 kantong untuk menaikan jumlah hb. Yang seharusnya habis lahiran bisa gendong2 bayi, aku nggak leluasa ngapa2in karena tangan terhubung infus dan darah. Sedihnyaa.

    BalasHapus
  100. dulu aku anemia, sekitar smp-sma. Trus konsumsi suplemen penambah darah sama makannya diperbaiki. alhamdulillah sekarang sudah jauh lebih baik

    BalasHapus
  101. Pas hamil juga aku pasti dikasih resep untuk zat besi mba memang ya ga bisa disepelakn anemia ini makanya butuh banget juga edukasi semacam ini biar pada tahu

    BalasHapus
  102. Aku belum pernah alamin anemia, mba. Jangan sampai kejadian juga sih. Dan berharap banget makin banyak yang tak kena anemia biar sehat selalu

    BalasHapus
  103. Anemia ini jadi PR bersama juga ya Kak, secara bahaya anemia itu menghambat banget ya apalagi pertumbuhan anak, mengganggu konsentrasi juga.
    Duh, semoga permasalahan anemia bisa segera ditangani dengan adanya edukasi seperti ini yaa.

    BalasHapus
  104. Masalah anemia ini efeknya serius banget yah huhuh, padahal selama ini kekurangan zat besi ini masih banyak yang disepelekan.

    BalasHapus
  105. Anemia ini ternyata bisa menyerang siapa aja ya termasuk anak-anak. Jadi inget zaman anak-anak bayi dulu sempat rame wacana ngasih anak vitamin zat besi terutama yang ASI untuk mencegah ADB.

    BalasHapus
  106. anemia itu emang kudu dicegah ya mak karena duh kapan lagi apalagi sejak hamil mah kudu diperhatikan biar ga keterusan huhuhu
    semangat menjaga keluarga kitra biar bebas anemia

    BalasHapus
  107. Ternyata masih banyak ya angka kejadian anemia ini, jd kusu lebih aware buat mencukupi nutrisi biar gak kena anemia apalagi buat wanita

    BalasHapus
  108. ternyata anemia bisa membuat berat badan tak kunjung naik ya.
    semangat memberantas anemia

    BalasHapus
  109. Mengenali anemia cukup penting, sama pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan asupan gizi yang cukup agar tidak terserang penyakit khususnya anemia ini

    BalasHapus
  110. Duh ternyata gejala anemia gk bisa kita sepelekan yaa kalau sudah ngalamin gejala pusing dan sering berasa mau pingsan lebih baik cepet2 periksa biar bsa kita ketahui secara dini jadi bsa diatasi sejak dini

    BalasHapus
  111. Anemia tidak mengenal usia ya, maka dari itu pencegahannya sangat diupayakan semenjak dini, agar nanti ke depannya bisa ditanggulangi

    BalasHapus
  112. Danone memang dari dulu sangat aktif dalam berkampanye tentang nutrisi. Termasuk tentang kebutuhan zat besi yang harus dipenuhi sejak 1000 hari pertama kehidupan. Sedihnya adalah sampai sekarang masih banyak anak Indonesia yang belum tercukupi gizinya. Semoga dengan adanya kampanye ini,kebutuhan gizi anak Indonesia makin terpenuhi.

    BalasHapus
  113. Anemia ini ternyata memang gak bisa disepelekan ya ka ai. Dari mulai hamil sampai remaja penting buat kontrol konsumsi zat besi buat tumbuh kembang anak

    BalasHapus
  114. Aku jadi ingat iklan waktu SD dulu, gejala anemia ada 5L, lemah, letih, lesu, 2 lagi lupa. Wkwk. Anemia pada remaja nih yang jarang diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari yaa..

    BalasHapus
  115. Dulu tuh aku punya temen yang punya gejala anemia, saat itu kita amsih SMA. Wajahnya pucat pasi banget kasihan setiap kali kekurangan darah. Anemia ini gak mengenal usia ya. Siapa aja bisa terkena anemia. Perlu asupan nutrisi yang baik supaya rantai anemia terputus

    BalasHapus
  116. Anemia ini ya, sepintas kayak yang sepele. Padahal ternyata bisa fatal efeknya kalo dibiarkan berlanjut-lanjut. Mana ini saling berhubungan di antara golongan yang rentan. Semoga ya, dengan banyaknya sosialisasi tentang Anemia ini, kita jadi pada aware. Sehingga mata rantai anemia bisa putus. Dan semua bisa tercukupi kebuthuhan gizinya.

    BalasHapus
  117. aku senang ada acara ini karena jadi lebih banyak lagi perempuan khususnya ibu2 yang teredukasi tentang anemia. soalnya, ini penyakit sering dianggap sepele padahal bahaya

    BalasHapus
  118. Sedih banget mbak kalau ingat anemia karena memang sangat dibutuhkan perhatian khusus. Senang banget bisa bergabung di webinar ini karena banyak pengetahuan yang didapat.

    BalasHapus
  119. Alhamdulillah, aku gak pernah kena anemia dan mudah2an engga seterusnya karena sering makan sayuran terutama bayam. Serem soalnya kalo kena anemia.

    BalasHapus
  120. Allhamdulillah jaman anemia udah ilang pas nikah mba, sembuh hahaha ada yang merhatiin kali ya jaman muda sering lemes dan anemia

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)